Mohon tunggu...
muhammad ikmal
muhammad ikmal Mohon Tunggu... Sosial budaya, Keuangan dan Perpajakan

Hobi: Menulis, Olahraga dan Membaca. Topik yang disukai: Sosial, Ekonomi, Keuangan, perpajakan dan Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

WATALA: Suara Alam dari Lampung yang Membumi

17 September 2025   14:11 Diperbarui: 17 September 2025   14:11 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Image Generator

Di tengah pesatnya pembangunan dan tantangan lingkungan di Indonesia, kita butuh sosok-sosok yang tidak hanya bicara, tapi juga bergerak nyata. WATALA Keluarga Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup Lampung adalah salah satu organisasi seperti itu. Lebih dari 40 tahun usia mereka, dari generasi ke generasi mereka menanam benih kepedulian, advokasi, dan aksi di lapangan. Mari kita telusuri bagaimana kiprah mereka, pendapat dari pemerintah, para ahli, dan masyarakat, serta tantangan yang masih harus dihadapi.

Asal-usul dan Ruang Gerak WATALA

WATALA lahir pada akhir 1978 sebagai bagian dari Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) di Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Tidak lama kemudian, pada tahun 1988, WATALA memutuskan berdiri mandiri sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Profil mereka tidak hanya sekedar organisasi pecinta alam "klise". WATALA punya visi yang jelas lingkungan yang serasi, berkeadilan, dan berkelanjutan. Misinya meliputi pendidikan lingkungan, konservasi, advokasi kebijakan sumber daya alam, pemberdayaan masyarakat, penelitian, hingga pengelolaan agroforestry dan ekowisata.

Aksi Nyata: Dari Sekolah ke Hutan, Dari Pantai ke Pesisir

Apa saja yang sudah dilakukan WATALA?

  • Pendidikan di sekolah
    WATALA rutin mengunjungi SMA dan SMK di Bandarlampung untuk menyosialisasikan pendidikan lingkungan hidup, khususnya konservasi. Mereka ingin sejak dini generasi muda memahami bahwa merusak alam bukan solusi.
    Tidak cukup teori, mereka juga mengajak siswa membuat kebun sekolah dan kegiatan aksi lingkungan kecil lain.
  • Pelibatan mahasiswa
    Organisasi ini juga membuka ruang bagi mahasiswa dari berbagai universitas untuk ikut pelatihan, riset, dan kegiatan lapang. Tujuannya agar mereka tidak hanya jadi pendengar, tapi aktif mengambil peran dalam perbaikan kondisi lingkungan.
  • Hutan Kemasyarakatan (HKm)
    WATALA turut serta dalam penyusunan panduan monitoring dan evaluasi Program Hutan Kemasyarakatan di Lampung Utara. Ini penting agar pengelolaan hutan yang melibatkan masyarakat berjalan efektif dan tidak hanya formalitas.
  • Advokasi kebijakan & konservasi pesisir
    Mereka tidak hanya bekerja di area hutan. Aktivitas seperti restorasi mangrove, pengelolaan pesisir secara partisipatif, dan dialog dengan pemerintah setempat juga menjadi bagian dari tugas mereka.

Pendapat Pemerintah

Pemerintah Provinsi Lampung memberikan apresiasi yang cukup tinggi terhadap peran WATALA. Pada HUT WATALA ke-46 misalnya, Dinas Kehutanan Provinsi menyebut bahwa WATALA "telah memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan lingkungan hidup di Provinsi Lampung."

Selain itu, Pemprov Lampung juga aktif dalam merespons isu-isu lingkungan dengan berbagai program:

  • Aksi bersih plastik saat Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
  • Penanaman 1.000 bibit mangrove melalui proyek lingkungan bersama masyarakat dan organisasi lokal.
  • Gerakan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang digaungkan oleh gubernur, terutama di kalangan ASN, agar pengelolaan sampah plastik lebih terstruktur.

Pemerintah sering menyatakan bahwa kerjasama antar pemerintah, organisasi masyarakat seperti WATALA, serta masyarakat umum sangat penting agar pelestarian lingkungan tidak berhenti di kata-kata saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun