Mohon tunggu...
Muh. Hanafi
Muh. Hanafi Mohon Tunggu... Guru - Abdi Negara

Pengawas Madrasah Tingkat MA, Fasda Numerasi dan AlQur'an Hadist, Fasilitator IKM, Instruktur Visitasi Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI 2023, Penggerak Moderasi Beragama, Karya yang telah dipublikasikan : 1 buah Buku Referensi "Keajaiban Think Pair And Share pada Pembelajaran Al-Qur'an Hadist", 2 buah Jurnal pada At-Taklim STAI An-Nadwah KTL dan PEJ FTK UIN STS Jambi. Hope winner on cross cultural religious literacy competition "Developing Student Activity Program" Institut Leimena Jakarta Tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jadilah Guru yang Disenangi

4 Desember 2022   22:00 Diperbarui: 27 Desember 2022   19:27 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agaknya ungkapan  Witing tresno jalaran soko kulino "cinta hadir karena terbiasa" bisa juga diperuntukkan kepada guru. Ketika guru telah disenangi oleh siswa, maka apapun yang diperintahkan oleh guru, akan selalu dituruti oleh siswa.

Saya telah mendapatkan pengalaman hidup dari orang sekeliling saya dan beberapa yang saya temui. Misalnya, tiga tahun lalu saya mengikuti sebuah diklat yang diikuti oleh empat provinsi. Saya bertemu seorang teman. Pintar sekali pelajaran Kimia.  Darinya saya banyak bertanya perihal kenapa suka dengan pelajaran kimia. Dia bercerita, dia suka pelajaran kimia saat di kelas 1 SMA, waktu itu ada seorang guru yang disukainya, jadi semua apa yang diperintahkan gurunya dia kerjakan. Sampai puncaknya dia mendapatkan anugerah kelas akselerasi dua tahun ditingkat SMA, dan mendapatkan beasiswa S2 jurusan Kimia.

Berikutnya, saya berjumpa dengan seorang guru Matematika. Dia saat ini guru Matematika di tingkat SMP/MTs di kota saya, baru lulus PNS dengan sistem CAT, yang menurut saya sulit untuk bisa lolos, disamping pelajaran yang sulit dan orang yang mengikuti formasi peminatan ini banyak. Saya tanya, dimana sukanya pelajaran Matematika. Katanya, dulu waktu kelas 5 SD, Wali Kelasnya sering mengajak dan memanggil ke rumahnya. Disaat itu dia dijejali materi-materi tentang matematis. Dia bercerita lagi, setelah tamat SD, dia melanjutkan ke sebuah pondok pesantren, disaat di pondok dia tidak pernah menemui pelajaran Matematika, sampailah tamat dan berlanjut ke tingkat SMA. Pada saat di Kelas 2 SMA baru kemudian dia menemui Matematika lagi. Hingga dia berlanjut kuliah S1 Matematika.

Terus mentranformasi diri.

Menjadi guru bukanlah perkara mudah, seorang guru tidak hanya dituntut untuk mentransfer pengetahuan kepada siswanya, tetapi juga harus menjadi teladan, disenangi sekaligus dikagumi. Dalam pandangan mereka, guru yang menjadi idaman yaitu guru yang ramah, penuh perhatian, tidak menjaga jarak, baik hati, memberi ruang aktif mereka, serta yang pastinya proses pembelajaran selalu menyenangkan. Seorang guru tak ubahnya sebagai orang tua pengganti bagi mereka saat disekolah, maka apapun menjadi kesulitan, kendala, perasaan, senang, susah mereka meminta bantuan kepada gurunya.

Seorang guru hendaknya harus mempunyai kepribadian yang positif dan selalu antusias, selalu bersikap ramah dan bersahabat, lemah lembut dan kasih sayang, emosi yang stabil, humoris saat mengajar, guru harus mampu menjernihkan suasana kelas agar siswa selalu tetap merasa nyaman belajarnya. guru harus menjadi role model atau contoh nyata terhadap siswanya. Semua perilaku guru akan dinilai oleh siswa. ibarat pepatah guru kencing berdiri murid kencing berlari itu memang benar adanya, artinya adalah bahwa apapun tindakan guru, bahkan penampilanpun akan selalu dicontoh oleh siswanya. Maka guru harus lebih berhati-hati dalam setiap tindakan, agar supaya menjadi contoh yang baik bagi siswanya. Guruku idolaku, kata-kata ini layak disandingkan kepada guru yang menjadi role model bagi mereka.

Jangan lupa juga seorang guru harus bersikap tegas bukan galak ya. kesan guru killer, super galak, gak ada toleransi apapun, pokoknya tidak ya tidak..nah guru seperti ini cenderung tidak disenangi siswa. Di depan guru tersebut mungkin patuh, tetapi dibelakangnya mereka memperolok-oloknya. Jadi, hendaknya seorang guru bersikap tegas, tegas terhadap ketentuan yang telah menjadi aturan di sekolah. tetapi juga harus welas, jika sifatnya penting misalnya keterlambatan datang ke sekolah karena macet di jalan, atau diminta membeli obat ke apotik oleh orang tuanya, maka hal seperti perlu ada toleransi dari guru.

 Maka bagi anda yang menjadi guru, teruslah mentranformasi diri, dengan berlatih, berlatih dengan masalah-masalah yang selalu kita temui setiap hari di sekolah. Masalah yang terjadi disekolah misalnya ada jugakan siswa yang tidak menurut, bermacam karakter, selalu saja ada trouble maker di setiap kelas yang kita ajar, maka disinilah tekad kita, potensikan apa yang kita miliki dalam mengajar mereka, berlatih bersabar, kedepankan profesionalitas kita sebagai guru, dan pada akhirnya kita nanti akan mendapatkan generasi-generasi emas 5, 10, 50 tahun akan datang...Aamiin, semoga....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun