Mohon tunggu...
Muhammad Hamas Aqila
Muhammad Hamas Aqila Mohon Tunggu... MAHASISWA

NIM : 12405041040178 Nama lengkap: Muhammad Hamas Aqila manajemen Dakwah Kelas 1E

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dakwah itu seni: Memahami Ali Imran 104 dan An Nahl 125 dalam harmoni

24 Mei 2025   10:27 Diperbarui: 24 Mei 2025   10:27 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dakwah adalah amanah kolektif. Ayat ini menyerukan agar masyarakat tidak pasif. Harus ada sekelompok yang aktif dan terorganisir dalam menyeru kepada kebaikan. Bukan semua harus jadi da'i, tapi harus ada yang mengambil peran itu. Sama seperti ada profesi dokter, guru, dan lainnya perlu ada "profesi" penyeru kebaikan dalam masyarakat yang menekuni dakwah secara serius.


Dakwah bersifat tiga dimensi. yakni, Menyeru kepada kebaikan secara umum, Mengajak kepada hal-hal baik yang konkret, Mencegah kemungkaran dengan cara yang hikmah. Fokus pada kualitas, bukan hanya kuantitas. Allah tidak menyuruh semua orang langsung turun berdakwah, tapi menyuruh agar ada sekelompok yang fokus. Ini mengisyaratkan bahwa dakwah yang berkualitas akan lebih efektif bila dilakukan oleh mereka yang serius, terlatih, dan penuh komitmen.

Singkatnya:

Ali Imran 104 mengajarkan bahwa dalam masyarakat, harus ada yang secara serius dan konsisten menjalankan peran ini. Tidak semua orang mungkin bisa full time berdakwah, tapi harus ada yang mengambil peran itu dengan penuh tanggung jawab.

An-Nahl Ayat 125: Panduan Melangkah dengan Lembut


"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."
(An-Nahl: 125)


Penjabaran Frasa dan Istilah:

  • "Hikmah" (kebijaksanaan): Menyampaikan dengan cara yang tepat dan tidak memaksa. Pahami siapa yang kita hadapi, gunakan akal dan empati.

  • "Mau'izhah Hasanah" (nasihat yang baik): Gunakan kata-kata yang lembut dan menenangkan. Sampaikan pesan dengan kata-kata yang lembut, menyentuh, dan menenangkan.

  • "Mujadalah" (diskusi yang sopan): Jika ada perbedaan pandangan, sampaikan dengan hormat dan tidak menyerang. Jika harus berdiskusi, tetap tenang, sopan, dan menghindari merendahkan lawan bicara.
  • "Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk"

Refleksi dalam konteks Surat An-Nahl ayat 125, Menjelaskan:

Allah tidak hanya menyuruh, tetapi mengajarkan cara berdakwah yang efektif dan menyentuh hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun