Mohon tunggu...
Muhammad Fuad akmal
Muhammad Fuad akmal Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN K.H. Abdurrahman Wahid

saya Mhammad Fuad akmal suka berorganisasi dan berolahraga bersama teman teman

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Warga Pekalongan Serbu Lapak Takjil Ramadan 1446 H, Kelezatan Bubur Buatan Zida Jadi Buruan

5 April 2025   15:06 Diperbarui: 5 April 2025   15:26 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

-Pekalongan, Kamis (20 Maret2025) sore ini, penjual dari penjual Takjil di banyak tempat di kota ini penuh dengan penduduk yang mencari pemakan favorit. Salah satu atraksi utama adalah berbagai jenis bubur, dan kecanggihan bubur Zida dikendalikan oleh pembeli.
di sepanjang Jalan Simbang Kulon, serangkaian penduduk terlihat dalam proses pembelian sederhana Zida (22). Banyak jenis bubur disajikan di atas meja, dari bubur lembut, bubur kacang hijau muda untuk bubur beras legal. Namun, bagian yang paling dicari adalah campuran khusus Zida yang terkenal dengan rasanya khusus.Fuad (28), salah satu pembeli yang siap mengantri untuk waktu yang lama, mengatakan dia adalah pelanggan setia Zida yang diproduksi dalam beberapa tahun terakhir. "Setiap bulan Ramadhan, saya pasti akan berhenti di sini untuk membeli bubur untuk memecahkan bubur campuran yang dibuat oleh Mbak Zida berbeda dari yang lain, kontennya juga selesai," katanya, hanya paket bubur di tangannya.Menurut Fuad, campuran khusus Zida mengandung berbagai bahan seperti pisang gabungan, salak, cendol dan pita lengket yang ditaburi dengan saus kelapa yang lezat dan manis. "Intinya segar dan penuh, sangat cocok untuk menu saat lapar," tambahnya.

Sumber : Pribadi
Sumber : Pribadi
Zida, penjual mendidih dengan cepat, melayani pembeli, mengatakan mereka sangat berterima kasih atas antusiasme resepsionis penduduk Ramadhan dan untuk mengambil keuntungan dari barang -barang mereka. "Alhamdulah, setiap hari, saya selalu penuh sesak dengan pembeli. Saya mulai menjual sekitar pukul tiga sore dan umumnya sebelum matahari terbenam," katanya dengan senyum ramah., ia mengungkapkan bahwa resep bubur campurannya adalah resep keluarga. "Saya selalu menggunakan bahan dan kualitas untuk mempertahankan rasa dan kualitas bubur saya," kata Zida.
Selain bubur campuran, Zida juga menyediakan jenis lain yang direbus untuk memenuhi selera banyak pelanggan yang berbeda. "Ada juga orang yang suka bubur atau bubur kacang hijau. Semua yang saya lakukan dengan cinta," katanya.
Fenomena antrian panjang di dudukan bubur Zida adalah bukti bahwa takjil dalam bentuk boiler masih bagus di antara penduduk Pekalongan di bulan Ramadhan. Selain praktis dan diisi, bubur juga memberikan rasa tradisional yang selalu terlewatkan. Semangat solidaritas dan kegembiraan untuk menyambut bulan Ramadhan yang sakral semakin dirasakan oleh keberadaan tradisi yang penuh warna ini adalah mengejar takjil.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun