Konflik merupakan hal yang lumrah di lembaga pendidikan, termasuk di dalamnya. Selain proses kolaboratif untuk mencapai tujuan, semua lembaga juga memiliki perbedaan pendapat yang saling bertentangan, ketidaksesuaian dan kontradiksi. Konflik muncul ketika dua orang atau lebih memiliki pemahaman yang berbeda tentang berbagai perselisihan, ketegangan, atau kesulitan antara pihak yang berselisih.Â
Ciri ciri dan tahapan terjadinya konflik :Â
- Setidaknya ada dua pihak secara individu, dan kelompok terlibat dalam interaksi bersaing.
- Paling tidak, ada kontradiksi antara kedua belah pihak secara individual dan kelompok dalam pemenuhan ambigu tujuan, atau keberadaan nilai, atau norma yang tidak konsisten.
- Interaksi yang Sering fitur gejala perilaku direncanakan satu sama lain, Negatif, Meringankan, dan Tekanan Lawan, mengizinkan memperoleh manfaat dari: Makanan, pakaian, bahan dan manfaat, atau spesifik keuntungan: mobil, rumah, bonus atau pemenuhan keamanan, kepercayaan, cinta, harga diri, pemenuhan diri dan kebutuhan psikososial lainnya.
- Munculnya perilaku saling tatap muka telah menimbulkan konflik yang berlarut-larut.
- Timbulnya ketidakseimbangan muncul dari usaha, status, status sosial, golongan, golongan, otoritas, kekuasaan, harga diri, ketenaran, dsb dari pihak lain.Â
jenis Jenis Konflik :Â
- Konflik didalam individu Konflik ini mengharapkan orang takut bekerja, apa yang harus dilakukan, jika persyaratan kerja yang berbeda bertentangan satu sama lain, atau satu untuk melakukan yang lain keterampilan mereka.
- Konflik antar individu Konflik ini muncul dari tekanan berhubungan dengan posisi, atau dari karakter.
- Konflik anatara individu dan kelompok Konflik ini menyangkut bagaimana orang bereaksi terhadap unit tekanan yang dipaksakan oleh  kelompok kerja. Contoh: seseorang  dihukum pada melanggar norma kelompok
- Konflik antar kelompok Adanya pertentangan kepentingan antar kelompok
- Koflik antar organisasi Akibat dari bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian negara
Teori Teori KonflikÂ
- Teori Hubungan Masyarakat
Misalnya, konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus-menerus, kecurigaan terhadap, dan permusuhan antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat.
Tujuan: Meningkatkan komunikasi dan saling pengertian antar kelompok yang mengalami konflik dan mengupayakan toleransi, serta memungkinkan masyarakat untuk merangkul keragaman yang terkandung di dalamnya.
- Teori Kebutuhan Manusia
Misalkan konflik yang mengakar disebabkan oleh kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi atau batal (fisik, mental, sosial). Percakapan sering menjadi fokus keamanan, identitas, kesadaran, partisipasi, dan otonomi.
 Tujuan: Untuk mengidentifikasi dan bekerja dengan kebutuhan orang yang belum terpenuhi dan mengembangkan pilihan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
- Teori Negosiaisi Prinsip
Diasumsikan bahwa perselisihan disebabkan oleh posisi yang tidak terkoordinasi dan perbedaan pandangan para pihak yang bersengketa mengenai sengketa tersebut.
Tujuan: Untuk membantu pihak-pihak yang berkonflik memisahkan perasaan pribadi mereka dari masalah atau masalah dan untuk dapat menegosiasikan berdasarkan kepentingan mereka daripada pada posisi tetap tertentu. kemudian memulai proses kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak atau semua para Pihak.
- Teori Identitas
Konflik sering diasumsikan disebabkan oleh identitas yang terancam berdasarkan hilangnya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang belum terselesaikan.