Reshufel terjadi memunculkan beberapa pertanyaan dan perdebatan apakah reshufel inj dapat menjawab suara masyarakat dan memperbaiki kinerja pemerintahan saat ini, dengan pergantiaan sri mulyan dengan purbaya yudhi sadewa di kementrian keuangan yang memiliku ambisi untuk menaikan pertumbuhan delapan puluh persentetapi banyak pula yang menilainya sebagai kompromi politik yang justru mengancam kredibilitas fiskal Indonesia
Tapi bukanya menerima pesan pasif namun mendapatkan pesan aktif, masuknya mukhtarudin, ferry julliantono, dan Gus Irfan ke dalam kabinet namun masih ada dua kursi kosong yaitu menko polkam dan menpora semakin memperjelas reshufle yang dilakukan pemerintah menyimpan ruang negosiasi yang belum terselesaikan karena itu bukan sekedar masalah teknis tapi wajah pemerintah kedepanya di balik dua kursi kosong tersebut
Namun dengan reshuffle ini memiliki sedikit harapan dari masyarkat karena setiap pergantiaan menteri memiliki kemungkinan perbaikan dan memiliki gagasan baru tapi harapan dari masyrakat tipis dengan kekecewaan apabila sama dengan pola lama yaitu minim transpransi dan sibuk mengurus konsolidasi, dari abdul karding ada jejak isu perlindungan pekerja migran dan dari budi Arie ada janji penguatan koperasi yang belum tuntas semoga dari pengalaman itu menjadi cerminan dari menteri yang sekarang apakah akan memperbaiki atau sama saja, pertanyaanya apakah dengan kabinet pemerintahan yang baru ini akan menjawab dan membuat masyarkat lebih sejahtera atau akan mendapat kekecewaan dimasyarakt
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI