Tani Bhakti, 10 Agustus 2025 --Warga Desa Tani Bhakti memadati Masjid Baiturrahman, Selasa pagi. Bukan untuk salat berjamaah seperti biasa, melainkan belajar mengurus jenazah sesuai tuntunan Islam bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda.
Pelatihan ini menghadirkan Ustadz Yasin sebagai pemateri utama dan Ketua Kelompok KKN, Ahmad Mulkan Nur. Warga dan pengurus masjid mengikuti setiap tahap penanganan jenazah---dari memandikan, mengkafani, menyalatkan, hingga memakamkan---dengan antusias.
"Kami ingin ilmu fardhu kifayah ini tetap terjaga dan bisa dipraktikkan saat dibutuhkan," ujar Ahmad Mulkan. Ustadz Yasin menekankan bahwa kewajiban kolektif ini harus dikuasai setiap Muslim, karena jika tak ada yang melaksanakan, seluruh umat di daerah tersebut menanggung dosa.
Usai penjelasan teori, peserta langsung praktik menggunakan media peraga dan perlengkapan lengkap. Beberapa warga mengaku ini pengalaman pertama mereka. "Dulu hanya tahu garis besarnya. Sekarang lebih paham dan siap membantu bila diperlukan," kata Ibu Siti Rahma, salah satu peserta.
Kegiatan ini bukan hanya memperkuat keterampilan warga, tapi juga mempererat hubungan mahasiswa KKN dengan masyarakat. Diharapkan, akan lahir kader-kader desa yang siap menjaga amanah ini. Acara ditutup dengan doa bersama dan santap sederhana, meninggalkan kesan hangat di hati peserta.
Program ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan KKN yang berfokus pada pemberdayaan dan edukasi masyarakat. Selama masa penugasan, mahasiswa juga merencanakan program lain seperti pembinaan remaja masjid, pelatihan administrasi, hingga kegiatan lingkungan.
Pengurus Masjid Baiturrahman, H. Mansur, mengapresiasi inisiatif ini. "Ilmu seperti ini jarang dipelajari, padahal sangat penting. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut, tidak hanya sekali," ujarnya.
Bagi mahasiswa KKN, pelatihan ini juga menjadi pengalaman berharga. Mereka belajar bahwa pengabdian tidak hanya soal teori di kelas, tapi turun langsung menyentuh kebutuhan riil masyarakat. Seperti disampaikan Ahmad Mulkan, "Mengajarkan fardhu kifayah bukan hanya soal ilmu agama, tapi juga wujud kepedulian dan cinta sesama."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI