Mohon tunggu...
Muhammad fakhrul alrasyid
Muhammad fakhrul alrasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif di Institut Agama Islam Tazkia bogor

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergerakan Indeks Harga Konsumen (IHK) di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan di Kota Balikpapan

23 April 2024   03:55 Diperbarui: 23 April 2024   05:25 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://panelharga.badanpangan.go.id/

Teori mengatakan bahwa salah satu penyebab inflasi adalah kenaikan harga barang karena permintaan yang tinggi dan permintaan yang kurang elastis terhadap harganya. Faktor lain, seperti peningkatan ekspektasi pedagang terhadap inflasi, juga menyebabkan kenaikan harga barang dan ketersediaan barang yang terbatas. 

Menjelang hari besar seperti Idul Fitri, Natal, Galungan, dan Thanksgiving, harga barang biasa naik di beberapa negara secara bertahap. Hal ini terutama terjadi untuk barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, telur, ayam, daging sapi, dan lainnya. Studi lain menunjukkan bahwa Ramadhan menyebabkan kenaikan inflasi di negara-negara islam seperti Pakistan, Turki, Malaysia, dan Thailand (Hutabarat, 2005). 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kenaikan harga barang kebutuhan pokok merupakan salah satu faktor yang mendorong tingginya permintaan di Indonesia, termasuk di Kalimantan Timur, dan berkontribusi pada peningkatan inflasi selama bulan Ramadhan. Inflasi selama bulan Ramadhan terus terjadi dan terjadi setiap tahun.

Pergerakan Indeks Harga Konsumen (IHK) di 10 hari terakhir bulan Ramadhan di Kota Balikpapan tidak tersedia dalam data yang ditemukan. Namun, kami dapat menjelaskan tentang pergerakan harga daging ayam, daging sapi, bawang merah dan cabe merah di Kota Balikpapan sebagai contoh pergerakan harga konsumen.

Perkembangan harga daging ayam di Kota Balikpapan mengalami kenaikan yang cukup tinggi selama lima bulan terakhir. Hal ini ditunjukkan dengan data harga daging ayam di delapan ibu kota provinsi utama di Indonesia, termasuk Kota Balikpapan. Berdasarkan data dari Pusat Pengkajian Perdagangan Dalam Negeri, harga daging ayam pada bulan Januari 2021 di delapan kota tersebut berkisar antara Rp 28.217/Kg sampai dengan Rp 36.571/Kg. Dibandingkan harga bulan lalu, harga daging ayam di Kota Balikpapan mengalami kenaikan yang signifikan.

Selain daging ayam, pergerakan harga daging sapi juga menunjukkan kenaikan harga. Berdasarkan data dari Meat and Livestock Australia (MLA), harga daging sapi internasional jenis trimming 75 cl pada bulan Januari 2021 sebesar US$ 3,82/kg, mengalami penurunan harga jika dibandingkan harga bulan Desember 2020 lalu yakni sebesar 3,05%[5].

Kenaikan harga daging ayam dan daging sapi di Kota Balikpapan mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti permintaan yang tinggi, kondisi pasar, dan kebijakan pemerintah. Namun, karena data yang tersedia hanya tentang harga daging ayam dan daging sapi, tidak dapat disimpulkan secara langsung tentang pergerakan IHK di Kota Balikpapan selama bulan Ramadhan.

https://www.bi.go.id/id/statistik/indikator/data-inflasi.aspx
https://www.bi.go.id/id/statistik/indikator/data-inflasi.aspx
  • Tahun 2019-2020: Inflasi mengalami penurunan drastis di tahun 2020 akibat dampak pandemi COVID-19.
  • Tahun 2021-2022: Inflasi kembali mengalami kenaikan seiring membaiknya ekonomi dan meningkatnya harga komoditas global.
  • Tahun 2023: Inflasi terus naik di tahun 2023 akibat dampak perang Rusia-Ukraina dan peningkatan permintaan domestik selama bulan ramadhan.

Indeks Harga Konsumen (IHK) dan inflasi di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik global maupun domestik. Faktor utama yang memengaruhinya adalah harga bahan makanan, harga energi, dan nilai tukar rupiah. Fluktuasi harga bahan makanan masih menjadi tantangan utama. 

Oleh karena itu, upaya untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dan meningkatkan daya beli masyarakat perlu terus dilakukan. Diversifikasi sumber bahan makanan dan energi, penguatan nilai tukar rupiah, edukasi kepada masyarakat tentang pola konsumsi sehat dan hemat, serta peningkatan literasi keuangan adalah beberapa langkah yang bisa diambil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun