Indralaya -- Dalam rangka mendorong kemajuan ekonomi digital di pedesaan, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 34 Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang melaksanakan kegiatan pendampingan pembuatan QRIS bagi para pelaku UMKM di Desa Lubuk Sakti, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir.
Kegiatan ini berlangsung selama sepekan, mulai Senin, 14 Juli hingga Minggu, 20 Juli 2025, yang dilaksanakan setiap sore pukul 15.30 hingga 17.00 WIB. Program ini menyasar berbagai jenis usaha lokal seperti konter pulsa, produsen kemplang rumahan, pedagang sayur, kedai, warung manisan hingga warung makan.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN Kelompok 34 bekerja sama dengan Bank Indonesia dalam program digitalisasi desa melalui penerapan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Melalui program ini, Bank Indonesia menggandeng mahasiswa sebagai mitra strategis dalam mensosialisasikan pembuatan QRIS kepada masyarakat Umkm di desa-desa yang belum tersentuh layanan transaksi digital.
Kerja sama ini merupakan bagian dari inisiatif Bank Indonesia dalam mendorong inklusi keuangan nasional, dengan menjadikan mahasiswa sebagai agen literasi keuangan dan teknologi digital. Mahasiswa dibekali informasi dan akses untuk membantu masyarakat desa mendaftar QRIS melalui mitra resmi, seperti perbankan nasional dan penyedia layanan pembayaran digital.
Program ini bertujuan mengenalkan sistem pembayaran non-tunai yang aman, cepat, dan efisien bagi pelaku usaha mikro dan kecil di pedesaan, serta mendukung gerakan nasional "Bangga Buatan Indonesia" dan "Transaksi Cerdas".
Salah satu pelaku UMKM, Inayah, pemilik warung makan di Dusun 2, mengaku senang dan merasa terbantu dengan program ini.
"Awalnya saya tidak tahu apa itu QRIS, tapi setelah dijelaskan dan dibantu membuatnya, saya jadi paham. Sekarang pembeli bisa bayar pakai HP, tidak harus bawa uang tunai," ujarnya.
Pendampingan dilakukan secara langsung, di mana mahasiswa mendatangi satu per satu pelaku usaha untuk membantu proses aktivasi QRIS dan memberikan pemahaman praktis mengenai manfaatnya dalam pengelolaan keuangan usaha sehari-hari.
Koordinator kegiatan, Alex Subrata, menegaskan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam program ini menjadi bentuk kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi digital di desa.