Peradaban Islam di pulau Jawa menurut teori Islam Makkah dimulai sejak para pedagang datang dari kota Mekkah ke pulau Jawa pada abad ke 7 masehi. Ada juga yang menyatakan bahwa islam masuk ke Indonesia terutama di Jawa pada abad ke 11 masehi dengan pembuktian makam Fatimah binti Maimun yang berada di Desa Leran, Kabupaten Gresik,di nisan makam tersebut tertulis angka Arab tahun 475 Hijriyah atau dalam hitungan  masehi yaitu pada tahun 1085 Masehi.
 Keyakinan orang Jawa kuno dulu masih meyakini terhadap ajaran nenek moyang, dan kemudian agama Hindu dan Budha masuk ke Indonesia terutama di Pulau Jawa,dibuktikan dengan peninggalan berupa bangunan dan sastra, seperti candi, artefak,patung, kitab kitab kuno dan prasasti. Kerajaan Majapahit yang pusat pemerintahannya berada di Trowulan, Mojokerto merupakan kerajaan Hindu terakhir  di pulau Jawa, sebelum masuknya Islam di tanah Jawa.
      Ada beberapa jalur penyebaran agama Islam di tanah Jawa yaitu :
- PerdaganganÂ
- Â Hubungan perdagangan Indonesia khususnya orang Jawa dengan pedagang Islam dari Arab, Persia,Yaman, dan India telah terhubung sejak abad ke 7 masehi. Tidak hanya berdagang saja,para pedagang dari daerah tersebut mengajarkan apa itu agama Islam beserta syariatnya kepada masyarakat Jawa pada saat itu.
- Pernikahan
- Para pedagang Islam yang melaksanakan perdagangan dalam waktu lama membuat para pedagang mengenal, berinteraksi dan saling memahami satu sama lain dengan penduduk setempat. Pernikahan antara putri penduduk setempat dengan para pedagang Islam membuat syiar Islam di tanah Jawa semakin lancar.
- Pendidikan
- Perkembangan dan penyebaran agama Islam lewat jalur pendidikan teknisnya dilakukan melalui pondok pesantren,diajarkan oleh para kyai dan para ulama. Ada beberapa pesantren besar dan terkenal di Indonesia yaitu Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang, Pondok Pesantren Ampel Denta dan Pondok Pesantren Sunan Giri yang sudah ada sejak zaman walisongo.
- Kesenian
- Penyebaran agama Islam di pulau Jawa bisa dilakukan melalui kesenian,dari seni bangunan seperti masjid, seni pahat seperti ukiran, seni tari, seni musik seperti gamelan dan seni sastra seperti suluk dan tembang tembang jawa, Penyebaran agama Islam di pulau Jawa juga bisa dilakukan dengan pementasan wayang kulit seperti yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga, dengan disisipi ajaran dan syariat dalam agama Islam,dan bisa juga melalui alunan musik gamelan seperti yang dilakukan oleh Sunan Bonang.
- Tasawuf
- Tasawuf adalah suatu ajaran yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Pada saat awal penyebaran Islam di tanah Jawa, pola pikir penduduk pada masa itu masih berpedoman pada pola pikir agama Hindu dan Budha beserta unsurnya,sehuingga ajaran tasawuf ini bisa mudah dipahami dan agama Islam menjadi dapat mudah diterima oleh penduduk tanah Jawa pada saat itu.
- Dakwah
- Penyebaran dan perkembangan Islam di pulau Jawa bisa dilakukan lewat jalur dakwah melalui para kyai dan ulama. Salah satu ulama yang melakukan dakwah Islam di pulau Jawa adalah para Walisanga, Peranan Walisanga ini terhadap penyebaran agama Islam di tanah Jawa sangat besar, utamanya pada awal berkembangnya agama Islam di pulau Jawa.
Awal penyebaran agama Islam di tanah Jawa sering dikaitkan dengan Walisongo. Dengan Walisongo,agama Islam disebar dan dikembangkan melalui dakwah kepada seluruh penduduk tanah Jawa yang pada saat itu mayoritas memeluk agama Hindu dan Budha.Tetapi sebelum era Walisongo datang ke tanah Jawa,kegiatan dakwah islam sudah dimulai oleh Syekh Subakir, Syekh Subakir adalah seorang Ulama dari Timur Tengah yaitu dari daerah Persia,yang diutus pergi ke Pulau Jawa dalam rangka menyebar dan mengembangkan agama Islam khususnya di tanah Jawa.
Syekh Subakir diutus oleh Sultan Muhammad 1 dari Kerajaan Ottoman Turki tahun 1404 Masehi,Syekh Subakir tidak sendirian, beliau bersama pamannya yang bernama Maulana Malik Ibrahim yang lebih populer dengan nama Sunan Gresik diutus ke pulau yang terkenal dengan hal ghaibnya pada saat itu.
Sebelum Syekh Subakir dan pamannya, yaitu Maulana Malik Ibrahim datang ke pulau Jawa,sebenarnya sudah banyak para ulama yang diutus ke tanah Jawa, tapi para Ulama tersebut pulang dengan tidak menghasilkan apa apa. Karena penduduk tanah Jawa pada zaman itu masih sangat kuat memeluk ajaran nenek moyang,dengan menyembah benda tertentu dan melakukan ritual tertentu.Karena penduduk tanah Jawa terkenal karena hal mistisnya, Syekh Subakir beserta pamannya diutus untuk menginjakkan kaki di tanah Jawa dan mengajarkan agama Islam di tanah Jawa.
Syekh Subakir memiliki kelebihan dan kekuatan khusus, beliau adalah seorang pengusaha besar dan beliau juga mempunyai kekuatan khusus yaitu ahli rukyah dan ahli dalam hal meramal, kekuatan inilah yang pada saat itu membuat banyak bangsa Jin merasa  minder dan tidak berani, dan pindah ke Gunung Merapi, Pantai Selatan dan Alas Roban,selain itu, Syekh Subakir ahli dalam ilmu tentang lingkungan, beliau melarang penduduk setempat untuk menggali sumur di daerah Gunung Tidar pada saat itu, karena bertujuan supaya sumber mata air di bawah Gunung Tidar tidak habis.
Kesaktian Syekh Subakir membuat beliau menjadi terkenal dan penduduk setempat banyak yang menyukai beliau, agar kesaktiannya tidak mengganggu ketauhidan penduduk tanah Jawa khususnya penduduk sekitar Gunung Tidar, akhirnya Syekh Subakir kembali ke negara Persia tahun 1462 Masehi, sampai sekarang, petilasannya tersebar di berbagai tempat di Indonesia khususnya Pulau Jawa, salah satu yang terkenal berada di Gunung Tidar.yang sering dikaitkan dengan hal – hal mistis.
Muhammad Fahmi Saifuddin
Psikologi Islam IAIN Kediri angkatan 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI