Mohon tunggu...
Muhammad Dimas Pratama
Muhammad Dimas Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa jurusan S1-Transportasi Institut Transportasi dan Logistik Trisakti

Memberi ilmu lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

PPKM Vs PSBB

1 Februari 2021   10:48 Diperbarui: 1 Februari 2021   11:00 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pertama-tama, apa itu PPKM? PPKM ialah Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, PPKM ini mulai diterapkan pada tanggal 11-25 Januari 2021 yang lalu, "loh kenapa bukan PSBB lagi ya?" "saya kira kemarin itu PSBB, ternyata bukan ya?"  nah ternyata bukan PSBB lagi yang diterapkan oleh pemerintah, ada "senjata" baru bernama PPKM. Seperti yang kita tahu, bahwa angka penyebaran covid-19 di Indonesia khususnya di ibukota DKI Jakarta terus bertambah, dan pemerintah terus-menerus mengeluarkan "senjata" mereka untuk melawan covid-19 ini. 

Nah khusus untuk PPKM kemarin, itu hanya diberlakukan untuk Jawa-Bali. PPKM ini berbeda dengan PSBB, karena PPKM berskala mikro dan PSBB berskala besar (makro). Kriteria PPKM sendiri yaitu : 

-Daerah dengan tingkat kematian di atas rata-rata tingkat kematian nasional ataupun 3 persen.

-Daerah dengan tingkat kesembuhan di bawah rata-rata tingkat kesembuhan nasional yaitu sebesar 82 persen.

-Daerah dengan tingkat kasus aktif di bawah rata-rata tingkat kasus aktif nasional yaitu sebesar 14 persen.

-Daerah dengan tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) untuk ICU dan isolasi di atas 70 persen.

Tapi, PPKM yang lalu dinilai kurang tegas dan kurang konsisten oleh Presiden, karena masih banyak masyarakat yang masih beraktivitas di luar rumah, angka penyebaran covid-19 pun masih terus bertambah. 

Jokowi juga menyinggung, PPKM Jawa-Bali tersebut mengakibatkan penurunan ekonomi. Akan tetapi, menurutnya hal ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan selama kasus positif Covid-19 bisa diturunkan.

"Ada PPKM ekonomi turun. Sebetulnya enggak apa-apa asal Covid-nya turun, tapi ini enggak. Menurut saya, coba dilihat lagi, tolong betul-betul dikalkulasi, dihitung, supaya kita dapat sebuah formula," tutur Jokowi.

"Formula yang memang standarnya emang enggak ada. Negara lain enggak ada. Yang benar yang mana enggak ada, yang lockdown juga eksponensial," kata dia menambahkan.

Secara khusus, Jokowi juga menugaskan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hingga Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk lebih terlibat dalam memberi contoh disiplin kepada masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun