Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lapangan Kerja Menyusut, Apakah Harus Beralih Jadi Wirausaha?

1 Mei 2025   23:00 Diperbarui: 1 Mei 2025   20:35 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dunia wirausaha (sumber gambar: umsu.ac.id)

"Di era yang penuh tantangan ini, banyak orang mulai bertanya-tanya: Apakah mencari pekerjaan masih realistis?"

Tekanan ekonomi global, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), dan disrupsi teknologi telah mengubah wajah dunia kerja secara drastis. 

Tak sedikit lulusan baru hingga pekerja berpengalaman yang harus bersaing ketat hanya untuk satu posisi. Bahkan, profesi-profesi yang dulunya stabil kini mulai terancam tergeser oleh otomatisasi dan kecerdasan buatan.

Sementara itu, lapangan kerja baru tak berkembang secepat jumlah pencari kerja yang terus meningkat setiap tahunnya. Di tengah situasi ini, banyak yang mulai melirik alternatif lain: menjadi wirausaha. 

Namun, pertanyaannya kini bergeser bukan sekadar apakah harus mencari kerja, tetapi apakah kini saatnya menciptakan pekerjaan sendiri?

Kenapa Wirausaha Jadi Pilihan?

Karena saat peluang kerja formal semakin menyempit, wirausaha memberikan alternatif yang lebih fleksibel dan mandiri. Banyak orang mulai menyadari bahwa menunggu panggilan kerja saja tidak cukup. 

Di sisi lain, membuka usaha, sekecil apa pun, memberi harapan baru untuk membangun penghasilan sendiri, bahkan bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain.

Kemudahan akses teknologi turut mendorong munculnya banyak wirausahawan baru. Kini, siapa saja bisa menjual produk atau jasa lewat media sosial, marketplace, atau aplikasi digital tanpa harus memiliki toko fisik. 

Modal besar bukan lagi keharusan mutlak. Yang lebih penting adalah ide yang tepat, kemauan belajar, dan keberanian memulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun