Pasangan yang memilih diam berhari-hari tanpa menjelaskan masalah, lalu bersikap seolah tidak ada yang terjadi, sebenarnya sedang menciptakan pola komunikasi yang tidak sehat.
Sikap ini sering disebut sebagai silent treatment sebuah bentuk manipulasi emosional yang bertujuan membuat pasangannya merasa bersalah, bingung, atau tidak berdaya.
Banyak yang menganggap diam sebagai cara menenangkan diri, dan itu bisa benar jika disertai komunikasi yang jelas, seperti mengatakan, “Aku butuh waktu untuk menenangkan diri dulu.”
Tapi jika diam digunakan sebagai senjata untuk menghindari pembicaraan penting, menghukum secara pasif, atau mengontrol situasi, itu sudah menjadi bentuk kekerasan emosional.
5. Bercanda yang Merendahkan
Sarkasme atau ejekan dalam bentuk "candaan" sering tidak dianggap serius, terutama ketika itu disampaikan dengan senyum atau tawa.
Banyak yang berpikir, “Ah, itu cuma bercanda, nggak usah dibawa serius.” Namun, jika diperhatikan lebih dalam, bercanda dengan cara merendahkan atau mengejek pasangan sebenarnya adalah bentuk agresi pasif yang berbahaya.
Meskipun disampaikan dengan nada ringan, ejekan yang berulang kali dapat merusak harga diri seseorang. Kata-kata yang terdengar lucu atau tidak penting di permukaan bisa meninggalkan bekas luka emosional yang dalam.
Ketika kamu merasa direndahkan, dipermalukan, atau diabaikan secara terus-menerus, itu bukan lagi tentang humor, tetapi tentang kekuasaan dalam hubungan yang tidak sehat.
6. Selalu Menyalahkan Pasangan Saat Ada Masalah
Hubungan yang sehat melibatkan dua orang yang saling introspeksi, bukan satu pihak yang selalu benar.