"Jangan pakai baju itu, terlalu terbuka."
"Kalau kamu sayang aku, kamu akan nurut soal cara berpakaian."
Kalimat-kalimat seperti ini sering kali dibungkus dengan alasan “melindungi” atau “menjaga”. Tapi jika diperhatikan baik-baik, ini bukan soal peduli, melainkan kontrol terhadap ekspresi diri.
Mengatur cara berpakaian pasangan dengan dalih cinta adalah bentuk manipulasi halus yang mengikis kebebasan individu.
Setiap orang berhak memilih bagaimana mereka ingin tampil dan mengekspresikan diri.
Jika pakaian menjadi sumber konflik terus-menerus, bahkan sampai membuat seseorang merasa bersalah hanya karena ingin tampil sesuai dirinya sendiri, ini adalah sinyal bahwa batas pribadi sudah dilanggar.
3. Sering Membandingkan dengan Mantan atau Orang Lain
"Kalau kamu kayak si A, pasti hubungan kita lebih lancar." Perbandingan semacam ini bukan motivasi, melainkan bentuk tekanan emosional yang bisa melukai harga diri.
Ketika pasangan mulai membandingkanmu dengan orang lain entah itu mantan, teman, atau bahkan tokoh publik itu menandakan bahwa ia tidak menerima dirimu apa adanya.
Alih-alih membangun, perbandingan semacam ini justru meruntuhkan rasa percaya diri.
Kamu akan mulai merasa tidak cukup baik, selalu merasa gagal memenuhi ekspektasi, dan perlahan-lahan kehilangan jati diri karena terlalu sibuk menjadi "versi orang lain" demi menyenangkan pasangan.
4. Menghindari Komunikasi Saat Bertengkar