Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Gaya Hidup Zero Waste, Seberapa Efektif Masyarakat Indonesia dalam Memerangi Sampah?

18 Februari 2025   20:25 Diperbarui: 19 Februari 2025   22:43 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi zero waste. (Sumber: shutterstock via kompas.com)

Namun, penerapan gaya hidup zero waste di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan. Salah satu kendala terbesar adalah kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai. 

Meskipun gerakan daur ulang semakin populer, fasilitas daur ulang di Indonesia masih terbatas, dan banyak sampah yang akhirnya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) tanpa melalui proses pengolahan yang optimal. 

Hal ini diperparah dengan minimnya sistem pemilahan sampah dari rumah tangga, sehingga banyak limbah yang seharusnya bisa didaur ulang justru tercampur dan sulit diolah kembali.

Selain itu, budaya konsumtif yang masih kuat juga menjadi penghambat utama. Tren belanja online yang semakin berkembang, misalnya, menyebabkan peningkatan penggunaan kemasan sekali pakai, seperti plastik bubble wrap dan kardus. 

Faktor lain yang menghambat efektivitas zero waste di Indonesia adalah kurangnya kesadaran dan kebiasaan memilah sampah. Banyak masyarakat yang masih mencampur semua jenis sampah dalam satu tempat, sehingga limbah yang seharusnya bisa didaur ulang menjadi sulit diolah kembali. 

Ilustrasi zero waste (sumber gambar: zerowaste.com)
Ilustrasi zero waste (sumber gambar: zerowaste.com)

Hal ini disebabkan oleh minimnya edukasi mengenai pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah, serta keterbatasan fasilitas pendukung seperti tempat sampah terpisah untuk organik dan anorganik di ruang publik.

Banyak daerah yang belum memiliki sistem pengolahan sampah yang terstruktur, sehingga masyarakat merasa percuma memilah sampah jika akhirnya tetap dibuang secara bersamaan di tempat pembuangan akhir (TPA). 

Meskipun demikian, ada beberapa indikator yang menunjukkan kemajuan dalam penerapan gaya hidup zero waste di Indonesia. Salah satunya adalah penurunan penggunaan plastik sekali pakai di beberapa kota besar, berkat kebijakan pemerintah yang melarang penggunaan kantong plastik di pusat perbelanjaan dan supermarket. 

Inisiatif ini mulai terlihat hasilnya, dengan beberapa toko yang kini menyediakan alternatif kemasan ramah lingkungan seperti tas kain atau kantong biodegradable, serta mendorong konsumen untuk membawa wadah sendiri saat berbelanja.

Gerakan bank sampah semakin berkembang di berbagai daerah, memberikan manfaat ekonomi sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilah sampah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun