Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Solusi Inovatif Pasangan Calon untuk Mengatasi Tingginya Tingkat Pengangguran di Kalangan Generasi Z

8 Oktober 2024   08:46 Diperbarui: 8 Oktober 2024   08:48 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Generasi Z adalah kelompok usia yang lahir antara tahun 1997-2012 dan saat ini merupakan generasi yang paling banyak terdampak oleh tingginya tingkat pengangguran yang terjadi di Indonesia."

Menurut data BPS, tingkat pengangguran di kalangan Generasi Z di Indonesia 

Sekitar 20,27% Gen Z di Indonesia Usia Muda (15-24 Tahun) Yang Sedang Tidak Sekolah, Bekerja Atau Mengikuti Pelatihan (Persen), 2023. Sekitar 42,62% Gen Z di Indonesia Tingkat Pengangguran Terbuka Kelompok Umur 15-24 Tahun, 2023. Sekitar 4.303.938 Gen Z di Indonesia Angkatan Kerja Pengangguran Usia 15-24 Tahun dari Jumlah Penduduk Gen Z sebesar 44.495.300 jiwa, 2023. (Sumber: bandungkab.bps.go.id)

Melihat fakta ini, para pasangan calon yang akan memperebutkan kursi kepala daerah pada pilkada kali ini dituntut untuk memberikan solusi inovatif yang mampu menyelesaikan masalah pengangguran yang dihadapi oleh Generasi Z.

Memperluas Pelatihan Kerja Gratis 

Pelatihan kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar saat ini, seperti keterampilan seputar teknologi digital, pengembangan aplikasi, analisis data, dan internet marketing. Pasangan calon juga dapat menggandeng perusahaan-perusahaan yang kuat di bidang teknologi untuk memberikan pelatihan secara langsung serta peluang magang untuk Generasi Z.

Selain itu, program pelatihan tidak hanya sebatas memberikan pertemuan atau sesi diskusi. Pasangan calon juga harus menyertakan dukungan finansial bagi peserta pelatihan agar mereka mampu memperoleh pengalaman kerja bebas risiko, menjalankan startup, atau membuka toko online.

Keterampilan lain yang perlu dipelajari adalah keterampilan kewirausahaan. Program pelatihan ini dapat membantu Generasi Z memasuki dunia wirausaha dan membuka lapangan pekerjaan baru untuk diri mereka sendiri.

Selain program pelatihan, pasangan calon juga perlu menciptakan jawaban kreatif lain, seperti mendorong pengembangan ekonomi kreatif, mengembangkan potensi wisata lokal, ataupun memanfaatkan potensi sektor pariwisata untuk menciptakan berbagai lapangan pekerjaan baru di bidang perhotelan, kuliner, dan souvenir.

Ketika solusi inovatif seperti ini disinkronkan dengan keterampilan dan kemampuan Generasi Z yang berkembang, maka dapat menjamin pasangan calon untuk meraih support dari kalangan generasi muda Indonesia.

Meningkatkan Keterampilan Digital 

Meningkatkan keterampilan digital sangat penting di era digital saat ini, terutama untuk Generasi Z yang tumbuh dan berkembang di era teknologi. Keterampilan digital seperti pengembangan website dan aplikasi, pengoptimalan mesin pencari, manajemen media sosial, dan analisis data menjadi ketrampilan yang sangat diperlukan di pasar kerja saat ini.

Oleh karena itu, pasangan calon dapat memperkenalkan program pelatihan digital yang komprehensif dan inovatif untuk para Generasi Z. Dengan memiliki ketrampilan digital yang canggih, Generasi Z dapat meningkatkan daya saing mereka dalam pasar kerja dan menjelajahi karir baru dalam bidang tertentu di awal kehidupan mereka.

Pasangan calon juga dapat membangun kerjasama dengan perusahaan teknologi dan startup lokal untuk menyediakan pelatihan langsung di lokasi pemrograman, membuka ruang coworking, atau memberikan peluang magang. Selain itu, pasangan calon juga dapat memfasilitasi program sertifikasi bagi perolehan ketrampilan digital yang diakui oleh industri yang membutuhkan.

Keterlibatan Generasi Z dalam pengembangan teknologi dan digital dapat menjadi faktor penentu dalam pertumbuhan ekonomi pada masa depan. Inisiatif pelatihan digital yang inovatif dan sadar akan akan mendorong pertumbuhan industri startup dan perkembangan ekonomi digital dalam skala lebih besar.

Memberikan Bantuan Kewirausahaan 

Pasangan calon dapat memperkenalkan program bantuan kewirausahaan bagi Generasi Z yang ingin memulai bisnis mereka sendiri. Program bantuan kewirausahaan ini dapat berupa izin usaha, pelatihan kewirausahaan, bantuan modal usaha, serta akses ke mentor atau pakar yang berpengalaman dalam suatu bidang.

Pasangan calon juga dapat membangun kerjasama dengan koperasi atau lembaga keuangan lainnya untuk menyediakan program akses ke sumber daya dan dana bagi para pemilik usaha mikro dan kecil.

Bantuan kewirausahaan dapat membuka peluang baru dan mengurangi tingkat pengangguran di kalangan Generasi Z. Selain itu, program bantuan ini dapat meningkatkan jumlah pelaku usaha di Indonesia dan mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah setempat.

Pasangan calon dapat bekerja sama dengan koperasi lokal, organisasi Pemerintah atau lembaga swasta untuk menawarkan pelatihan kewirausahaan dan penyehatan bisnis, serta program akses ke finansial atau modal usaha. Dalam meningkatkan peluang transaksi perdagangan, para generasi muda juga dapat didorong untuk memanfaatkan platform E-commerce untuk memasarkan produk mereka.

Generasi Z juga dapat membuka peluang karir baru dan memperluas pasar, serta memberikan pilihan yang lebih baik bagi masyarakat. Oleh karena itu, program bantuan kewirausahaan dapat menjadi solusi yang ampuh dalam mengurangi tingkat pengangguran di kalangan Generasi Z serta meningkatkan perekonomian nasional.

Membangun Kerjasama dengan Swasta 

Kerjasama antara pasangan calon dan kepala daerah dengan perusahaan swasta di sektor yang memerlukan pekerjaan dapat memperkuat ekonomi lokal dan mendorong pertumbuhan lapangan pekerjaan. Pasangan calon dapat bekerja sama dengan perusahaan swasta lokal dan internasional dalam membangun infrastruktur yang menunjang pengembangan industri dan meningkatkan aksesibilitas infrastruktur.

Pasangan calon dan kepala daerah juga bisa mempromosikan investasi di daerah mereka dan menawarkan fasilitas seperti insentif pajak, insentif sertifikasi dan pengurangan biaya bagi perusahaan tertentu yang menawarkan lapangan pekerjaan. Mereka juga dapat membantu menyediakan pelatihan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menciptakan tenaga kerja lokal yang lebih terampil.

Dalam mengembangkan kerjasama ini, pasangan calon dapat bekerja sama dengan asosiasi industri, kamar dagang, dan perusahaan-perusahaan swasta lainnya. Pasangan calon juga dapat mendorong perusahaan swasta untuk memberikan kesempatan kerja kepada Generasi Z setempat dan memprioritaskan perekrutan lokal, sehingga dapat memberikan dampak sosial positif yang signifikan.

Melalui kerjasama dengan perusahaan swasta, pasangan calon dan kepala daerah dapat memberikan peluang baru bagi Generasi Z dalam mengembangkan karir mereka dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi di daerah mereka. Dalam membangun kerjasama ini, perlu ditekankan juga aspek pengajaran dan pelatihan untuk Generasi Z dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang.

Pandemi COVID-19 telah memberikan impact yang besar bagi ekonomi nasional dan global. Di tengah pandemi ini, Generasi Z harus beradaptasi dengan cara baru untuk menyelesaikan kegiatan sehari-hari mereka dan memperoleh kesempatan kerja yang baru.

Oleh karena itu, pasangan calon harus menempatkan Generasi Z di pusat dari program atau inisiatif pemberdayaan setelah pandemi. Mereka harus fokus pada program pelatihan kerja, bantuan kewirausahaan, dan kerjasama dengan perusahaan-inovatif.

Kebijakan-kebijakan yang dihasilkan harus menyadari adanya perubahan tatanan global, seperti bekerja dari rumah atau remote working, peningkatan penggunaan teknologi, dan adanya transformasi digital yang mempengaruhi cara kerja. Demikian juga, program-program inisiatif pertumbuhan ekonomi harus diiringi dengan kebijakan mental, kesehatan jiwa, dan kesejahteraan fisik.

Pasangan calon harus memperkuat inisiatif atau program dengan memperluas keterlibatan publik dan memperkenalkan platform sosial seperti aplikasi, portal, dan media sosial. Dalam memunculkan kebijakan yang berdampak bagi generasi muda, pasangan calon juga dapat mendorong partisipasi dari komunitas lokal sebagai bagian dari pengambilan keputusan.

Di dalam masa pasca-pandemi, pasangan calon harus menghasilkan program yang cerdas, inovatif, dan berfokus pada solusi, untuk membantu generasi Z dan masyarakat mencapai kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Program tersebut harus ditunjukkan secara rinci kepada Generasi Z dan mendorong partisipasi mereka dalam pembangunan dan ekonomi daerah, serta mempersiapkan mereka untuk karir bertahan dalam masa depan.

Di akhirnya, pasangan calon harus mempertimbangkan adanya perubahan massa pekerja and cara kerja sebagai dampak dari pandemi. Hal ini harus diprioritaskan dan disadari kepentingannya untuk mendekatkan kebutuhan Generasi Z dengan iklim industri dan trend global saat ini dan masa yang akan datang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun