Mohon tunggu...
Muhammad Daffa Zahran Widodo
Muhammad Daffa Zahran Widodo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa yang suka menulis

Mahasiswa Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Membangkitkan Peran Sektor Pariwisata dalam Memulihkan Kehidupan Sosial-Ekonomi di Masa Pandemi

10 Maret 2022   19:29 Diperbarui: 11 Maret 2022   07:21 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

PENDAHULUAN

      Pada bulan maret tahun 2020, dunia mulai dilanda suatu pandemi yang disebut dengan Corona Virus Infectious Disease 2019 atau yang lebih akrab dikenal COVID-19. Pandemi yang pertama kali terjadi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina ini menyebar dengan begitu cepat. Hingga akhir tahun 2020, sudah banyak negara yang terdampak oleh pandemi ini. Pandemi ini sangat berbahaya karena angka kematian yang diakibatkan oleh pandemi ini cukup tinggi dan tingkat penyebarannya juga yang relatif cepat.

      Menurut para peneliti di WHO, virus COVID-19 ini menular melalui media droplet yang dapat tersebar dengan mudah ketika individu saling berinteraksi satu sama lain. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila penyebaran virus ini bisa dengan cepat tersebar di suatu regional. Penyebaran COVID-19 yang sangat cepat ini membuat beberapa negara tidak siap untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang akan terjadi. Hal ini menyebabkan beberapa negara tidak bisa beradaptasi dengan mudah ketika pandemi ini sedang berlangsung.

      Selain itu, bukan hanya masalah kesiapannya saja yang kurang, akan tetapi ada beberapa negara yang merespon masalah ini dengan lambat dan cenderung menyepelekan pandemi ini. Menurut pendapat beberapa pakar kesehatan, Indonesia merupakan salah satu negara yang memberikan respon lambat terhadap pandemi ini. Akibatnya adalah Indonesia tidak bisa mengontrol laju penyebaran virus dengan baik.

      Dampak dari laju penyebaran yang tidak terkontrol dengan baik ini adalah kasus penyebaran virus yang terus meningkat dan angka kematian yang cukup tinggi. Hal ini lah yang menjadikan permasalahan pandemi ini cukup kompleks untuk diselesaikan. Kompleksnya permasalahan ini bukan hanya karena sulitnya untuk mengontrol laju penyebaran virus COVID-19 saja, tapi berkaitan dengan banyaknya aspek yang juga ikut terdampak dari pandemi ini. Kebijakan pembatasan sosial dan work from home memberikan dampak yang signifikan terhadap sirkulasi perekonomian di suatu negara. Banyak dari sektor perdagangan, jasa atau non-jasa, yang terhambat perputarannya selama pandemi ini, salah satunya terjadi pada sektor pariwisata. Apabila kondisi ini terus berlanjut, perekonomian di suatu negara akan menurun secara pesat. Menurunnya tingkat perekonomian akan berimplikasi dengan angka pengangguran dan kemiskinan yang meningkat.

      Berdasarkan latar belakang yang sudah dibahas di atas, dapat disimpulkan bahwa pandemi COVID-19 ini memberikan dampak yang luas. Tidak hanya pada aspek kesehatan, aspek ekonomi dan sosial pun juga ikut terpengaruh. Aspek ekonomi terwakili oleh masalah pertumbuhan ekonomi yang menurun dan aspek sosial terwakili oleh masalah pengangguran dan kemiskinan yang meningkat.

PEMBAHASAN

A. MELEMAHNYA SEKTOR PARIWISATA DI MASA PANDEMI

     Sektor pariwisata memiliki peranan yang cukup besar dalam meningkatkan perekonomian di  Negara Indonesia. Banyak wilayah di Indonesia yang dijadikan sebagai destinasi wisata, seperti Bali, Yogyakarta, Raja Ampat, dan masih banyak lagi. Sektor pariwisata ini mencakup: tempat wisata, rumah makan, tempat penginapan, transportasi, dan masih banyak komponen lain yang menunjang pertumbuhan sektor pariwisata.

      Selama pandemi COVID-19 melanda, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang cukup terdampak. Hal ini wajar terjadi karena munculnya kebijakan-kebijakan yang berusaha untuk membatasi mobilitas dari masyarakat, sehingga ini berdampak pada angka kunjungan ke destinasi-destinasi wisata yang semakin menurun. Menurunnya angka kunjungan akan mengakibatkan turunnya pendapatan yang diperoleh si pengelola tempat wisata. Pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi langkah yang cukup efektif bagi pengelola untuk mengurangi kerugian yang semakin bertambah.

      Pemutusan hubungan kerja ini akan berdampak pada semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Apabila masalah peningkatan pengangguran ini tidak cepat diatasi, maka dalam jangka waktu yang panjang, masalah ini akan mengarah ke permasalahan yang baru dan kompleks, yaitu meningkatnya angka kemiskinan. Oleh karena itu, peran pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik. Perlu adanya perencanaan dan penerapan aspek-aspek teoritis yang digunakan di dalam ruang lingkup perencanaan dan pembangunan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun