Mohon tunggu...
Muhammad Balya
Muhammad Balya Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Saya merupakan orang yang mungkin bisa di bilang introvert dan paling tidak bisa jika harus bicara di depan umum. Namun saya memiliki hobi yaitu memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pihak Pro Terkait Penyebaran Guru Honorer di Daerah 3T

22 Agustus 2023   22:33 Diperbarui: 22 Agustus 2023   22:38 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penyebaran Guru Honorer ke Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terulang) 

M. Balya Firjaun Barlaman

 

Bonus demografi menjadi kesempatan sekaligus tantangan masa depan Indonesia. Untuk menghadapi bonus demografi tentunya Indonesia membutuhkan generasi unggul dengan karakter yang bisa bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan, berfikir kreatif, visioner, dan bersikap peduli dengan lingkungan sekitarnya dibuktikan dengan pengalaman dan pencapaian sehingga bisa menjadi bagian dari bonus demografi yang akan memperbesar peluang menuju "Indonesia emas tahun 2045". Untuk mewujudkan itu, Indonesia telah menuangkannya ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, atau dikenal dengan sebutan cita-cita mewujudkan Indonesia Emas. Peluncuran RPJPN ini juga merupakan upaya mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045 dengan visi

'Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan'. Generasi muda saat ini adalah sumber daya manusia Indonesia yang akan membawa dan menentukan kemajuan Indonesia di masa depan. 

Berguru berperan penting dalam membentuk generasi penerus bangsa. Majunya sebuah bangsa tergantung pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, sehingga peran guru sebagai pendidik anak-anak bangsa sangatlah penting. Oleh karena itu isu yang harus diperhatikan saat ini yaitu terkait penyebaran guru khususnya penyebaran guru honorer ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Daerah 3T sendiri merupakan wilayah Indonesia yang memiliki kondisi geografis, sosial, ekonomi dan budaya yang kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain dalam skala nasional. seharusnya pembangunan baik pembangunan fisik maupun sumber daya manusia (SDM) merata di seluruh pelosok negeri. Tapi, pada kenyataanya bahwa pembangunan hanya berpusat pada satu titik yakni di Pulau Jawa. 

Pendidikan merupakan salah satu modal yang sangat penting untuk menjalani kehidupan bermasyarakat, karena dengan adanya pendidikan, kita bisa memahami berbagai informasi. Pendidikan bukan hanya soal masalah kualitasnya saja, namun juga tentang pemerataan. Masih banyak daerahdaerah pelosok di Indonesia Timur yang belum menerima pendidikan yang layak. Masalah pelayanan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia kerap kali terhambat oleh beberapa faktor, sehingga sulit untuk mewujudkan pelayanan pendidikan di daerah-daerah tertinggal, terutama di wilayah Indonesia Timur. Oleh karena itu, saya mendukung isu penyebaran guru honorer ke wilayah 3T. Kita tidak boleh hanya berfokus pada satu titik saja atau satu pulau saja yaitu pulau jawa. Karena kita merupakan negara yang satu yaitu bangsa Indonesia mulai dari sabang sampai Merauke. 

Banyak yang beranggapan bahwa guru honorer mendapatkan gaji yang rendah dibandingkan dengan pns padahal gaji mereka sama hanya saja tempat mereka mengajar berbeda. Namun balik lagi terhadap persepsi masing-masing guru apakah mereka melakukan pengajaran tersebut karena ingin mendidik dan menyalurkan ilmunya atau karena uangnya. Tapi dengan adanya penyebaran ini itu sangat penting dilakukan di daerah-daerah terpelosok khususnya di daerah timur dimana kualitas Pendidikan mereka bisa dibilang sangat dibawah kualitas yang sebenarnya. Jadi guru honorer disini memiliki peranan yang penting untuk menciptakan Indonesia emas 2045. Guru honorer menjadi pahlawan tanpa tanda jasa bagi anak-anak diluar sana yang kurang beruntung secara pendidikannya. 

Bisa disimpulkan bahwa saat ini Indonesia sangat memerlukan peranan dari seorang guru honorer untuk mengabdi dan menyebar ke pelosok-pelosok pulau Indonesia. Sehingga penyebaran ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar tidak terjadi kesenjangan pendidikan antar pulau di Indonesia. Jika kualitas sumber daya manusia (SDM) bisa lebih baik maka "Indonesia emas tahun 2045" bisa dengan mudah terwujud.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun