   Di balik keinginannya untuk menggapai mimpi dan memperoleh gelar sarjana, terdapat tantangan yang sering kali tidak disadari oleh mahasiswa: penggunaan narkoba yang tidak benar. Pemahaman tentang tekanan di dalam dunia akademis, krisis identitas, serta rasa ingin tahu yang tinggi dapat membuka jalan bagi hal-hal negatif untuk masuk. Mahasiswa yang seharusnya berfungsi sebagai agen perubahan dapat terjerumus ke dalam kegelapan, jika tidak memiliki fondasi nilai yang kokoh.
   Di sinilah peran Pancasila menjadi sangat penting. Pancasila bukan sekadar dihafal dalam kuliah, tetapi merupakan panduan moral yang dapat memandu mahasiswa menemukan arah dalam hidup mereka. Prinsip-prinsip seperti Kepercayaan kepada Tuhan, Kemanusiaan, dan Keadilan, jika dipahami dan dipraktikkan dengan baik, dapat berfungsi sebagai perisai melawan godaan yang merugikan masa depan. Sebuah studi yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Andalas mengungkapkan temuan yang menarik: mahasiswa yang menyadari nilai-nilai Pancasila umumnya menyadari bahaya narkoba.
   Mereka sepakat bahwa Pancasila membantu mereka membuat pilihan yang lebih baik dan lebih bertanggung jawab. Namun, banyak mahasiswa masih merasa bahwa kampus gagal untuk lebih aktif dalam mendukung program pemberantasan narkoba. Memang, kampus harus menjadi lingkungan yang aman dan memotivasi untuk pengembangan karakter mahasiswa. Oleh karena itu, fungsi kampus memiliki peran yang sangat penting. Pendidikan Pancasila harus dibuat lebih relevan dan menyentuh kehidupan sehari-hari. Tindakan dan program seperti kampanye berbasis digital, diskusi interaktif, penanaman nilai, atau program pelatihan kepemimpinan yang menekankan karakter dapat menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan nilai-nilai kebaikan tanpa terkesan menggurui.
   Pancasila bukan sekadar sebagai dasar negara; ia merupakan pondasi kehidupan yang, jika ditanamkan sejak awal, mampu menjauhkan generasi muda dari kehancuran. Melalui pemahaman yang mendalam dan pengalaman nyata, mahasiswa dapat berkembang menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat dari segi moral. Dan dari situlah, perubahan besar dapat dimulai
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
