Kabupaten Gresik merupakan wilayah yang terletak di Gerbang Kartasusila dan merupakan salah satu pusat perekonomian di Jawa Timur. Kabupaten Gresik termasuk kawasan yang sangat strategis untuk melakukan perekonomian karena memiliki segudang potensi dalam melakukannya. Kegiatan perekonomian yang terjadi pada Kabupaten Gresik erat kaitannya dengan konsep penyediaan barang privat dan publik.
Penyediaan barang barang privat dan publik bertujuan untuk mengontrol dan melakukan pengawasan terhadap jumlah barang yang dibutuhkan oleh pemerintah sebagai pihak yang memegang wewenang. Barang privat perlu dilakukan pengontrolan dan pengawasan pengedarannya untuk memastikan perlindungan terhadap konsumen yang memiliki.Â
Sedangkan, Barang publik perlu dilakukan pengontrolan dan pengawasan  karena barang publik merupakan pelayanan kepada masyarakat berupa sarana dan prasarana yang diberikan pemerintah untuk dimanfaatkan sebagai pemenuhan kegiatan sehari hari dan pemenuhan potensi kegiatan perekonomian. Potensi kegiatan perekonomian dari barang publik dalam  sarana dan prasarana seperti, jalan, pelabuhan, jaringan air bersih, jaringan listrik, dan ruang terbuka hijau.
Barang privat adalah barang yang dimiliki secara individu atau sekelompok orang baik individu ataupun perusahaan sebagai keperluan ekslusif yang diperoleh dari mekanisme pasar. Barang Privat memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Excludable
Excludable berati kemampuan untuk menyingkirkan atau mencegah orang lain untuk ikut menikmati atau mengkonsumsi suatu barang atau layanan. Barang yang bersifat ekskludabel membuat si pemilik dapat mencegah atau menolak orang lain untuk ikut menikmati/mengkonsumsi barang yang sama
- Rivalness
Rivalness berarti bahwa terdapat jenis barang-barang tertentu yang apabila telah dikonsumsi orang lain maka secara otomatis akan menghilangkan kesempatan orang lain untuk mengkonsumsi barang yang sama.
- Divisibility
Divisibility berati kemampuan suatu barang untuk dibagi-bagi menjadi unit-unit barang, dimana barang tersebut memiliki karakter divisibility karena diproduksi secara unit per unit, dan disediakan kepada orang-orang tertentu saja.
Barang privat secara jenis dibagi menjadi dua yaitu, Barang Privat (private goods) adalah Barang yang dikonsumsi secara individual murni, dimana eksklusi mudah dilakukan, contohnya seperti kepemilikan handphone, rumah, pakaian dan Barang semi privat (common pool goods) adalah Barang yang dikonsumsi secara individual, dimana eksklusi hampir tidak mungkin untuk dilakukan, contohnya seperti konsumsi ikan laut. Barang privat umumnya terjadi pada barang yang dikelola oleh pihak swasta yang memungkinkan barang barang tersebut hanya dapat diakses oleh seseorang yang mampu membeli barang tersebut.
Sedangkan, Barang publik adalah barang yang dimiliki secara bebas tanpa ada batasan penggunaan dan penggunaannya memungkinkan seseorang untuk tidak mengeluarkan biaya sedikitpun dalam menggunakan manfaat dari barang tersebut. Barang public memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Non-Excludable
Non-excludable berarti tidak ada yang menghalangi siapapun untuk memperoleh manfaat dari barang public yang telah disediakan, sehingga dapat diartikan juga tidak ada yang dapat dikecualikan dalam mengambil manfaat atas barang publik tersebut.
- Non-rival
Non-rival berati barang tersebut telah dikonsumsi oleh seseorang, namun pada saat yang bersamaan orang lain juga masih dapat mengkonsumsi barang tersebut tanpa mengganggu/mengurangi kenikmatan konsumsi orang sebelumnya.
- Indivisibility
Indivisibility berati kemampuan suatu barang untuk tidak dapat dibagi-bagi dan tidak disediakan hanya untuk orang-orang tertentu saja.
Barang publik secara jenis dibagi menjadi dua yaitu, Barang Publik (collective public goods) adalah barang yang dikonsumsi secara bersama, dimana eksklusi hampir tidak mungkin untuk dilakukan, contohnya seperti udara, sinar matahari, jalan, ruang terbuka hijau (taman kota) dan Barang semi publik (toll goods) adalah barang yang dapat dikonsumsi secara bersama, dimana eksklusi mudah dilakukan, contohnya seperti jaringan air bersih, jaringan listrik, jalan tol, dan ruang terbuka hijau pada setiap rumah.
Dalam konteks penyediaan barang publik pada Kabupaten Gresik, pemerintah daerah telah menyediakan dan melakukan perencanaan mengenai penambahan barang publik untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat dan kebutuhan perekonomian daerahnya. Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Gresik dalam memenuhi barang pubik adalah pembangunan dan pengembangan alun alun Kabupaten Gresik sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan konsep Islamic Centre, dimana Kabupaten Gresik dikenal dengan kota santri dan kota wali. Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Gresik juga melakukan tindakan lainnya dalam memenuhi kebutuhan barang publik seperti, pelebaran jalan pemenuhan kebutuhan air bersih.
Pemerintah Kabupaten Gresik merencanakan pelebaran jalan pada Jalan Pantura Jawa - Bali. Pelebaran jalan tersebut terletak pada Kecematan Manyar yang rencananya akan digarap sepanjang 2,3 kilometer, dimana pelebaran dilakukan dari jalan protokol sebelum Tol Manyar hingga ke Kawasan JIIPE. Menurut pendapat Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dari https://www.gresikkab.go.id/, Pelebaran tersebut bertujuan untuk mengurangi angka kemacetan pada wilayah tersebut dan sebagai perencanaan terhadap pembangunan sarana penunjang program strategis nasional Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (KEK JIIPE) yang manfaatnya akan bisa dirasakan dalam jangka panjang bagi masyarakat Kabupaten Gresik.
Upaya Pemerintah Kabupaten Gresik lainnya dalam memenuhi barang publik  yaitu air bersih yang dilakukan oleh PDAM Giri Tirta sebagai perusahaan daerah yang menyediakan kebutuhan air bersih pada Kabupaten Gresik. Penyediaan yang dilakukan oleh PDAM Giri Tirta didasari oleh Peraturan  Daerah Kabupaten Gresik Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Perusahaan Umum Daerah Giri Tirta, dimana tujuan didirikannya  PDAM Giri Tirta yaitu diprioritaskan dalam rangka  menyelenggarakan  kemanfaatan  umum  berupa  penyediaan  air minum yang bermutu. Akan tetapi, dalam pelaksanaan penyediaan kebutuhan air bersih oleh PDAM Giri Tirta mengalami beberapa kendala seperti yang terjadi pada Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. Kendala yang terjadi yaitu efektivitas dalam waktu dalam pelayanannya, seperti pelayanan yang kurang efektif dan kurang maksimal. Hal tersebut dikarenakan dalam proses pengadaan air oleh PDAM Giri Tirta memerlukan waktu dan distribusi yang lama.
Pada proses penyediaan barang publik akan terdapat beberapa kendala yang terjadi. Akan tetapi, pemenuhan penyediaan barang publik yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik tidak lepas dari tujuan sebagai penyedia kebutuhan bagi Masyarakat. Pemerintah Kabupaten berharap dengan pemenuhan penyediaan kebutuhan masyarakat terhadap barang publik dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran Masyarakat, serta meningkatkan perekonomian Kabupaten Gresik sebagai wilayah yang memiliki potensi besar dalam pengembangan perekonomian dikarenakan merupakan wilayah yang termasuk dalam program Kawasan Strategis Nasional.
