Muhammad Aisar Rabbani, anak kedua dari empat bersaudara yang karena selisih 17 hari dari ketentuan usia anak masuk Sekolah Dasar, ia harus bersabar dahulu tetap di Taman Kanak-Kanak sambil mematangkan diri ulasku, sebab ia dikenal sangat diplomatis oleh almarhumah maminya.
Sabarlah Nak, bersyukur jika selama proses ini bisa menamatkan Buku Iqro' lalu melanjutkan hafalan surah an-Naba dan seterusnya, Aamin.
"Aisar sudah cuci piringnya sendiri Aby", sambil berlalu dengan harapan agar saya merubah ketentuan izin 'main laptop' meskipun tanpa tidur siang.
"Oh maaf sayang, tetap tidak boleh!" Sejak dini ketentuan harus dijalankan sebab itupun saja belum jadi jaminan di masa depanmu kelak.
Entahlah jika mamymu masih ada, apakah tetap pada pendirian ikut ketentuan atau tidak karena dampak 'new normal' yang sudah sekian waktu dijalani.
Ⓡⓤⓜⓐⓗ Ⓡⓘⓝⓓⓤ
25 Mei 2020 ~ 3 Syawal 1441 H.