Di dunia yang penuh ketidakpastian ini, menjadi orang yang optimis adalah sebuah tantangan. Namun, justru dalam kondisi itulah optimisme menjadi penting. Hidup tidak selalu mudah, dan jalan menuju impian seringkali penuh liku. Tapi ketika kita memilih untuk tetap optimis, kita sedang menyalakan harapan, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang-orang di sekitar kita.
Optimis bukan berarti menutup mata dari realita, tapi memilih untuk melihat kemungkinan terbaik dari setiap situasi. Ketika kita gagal, kita percaya itu bagian dari proses. Ketika kita jatuh, kita yakin bahwa kita masih bisa bangkit. Pikiran yang positif akan menarik energi yang positif pula, dan hal ini sangat berpengaruh dalam menjalani hidup.
Optimisme juga menular. Saat kita bersemangat, orang lain pun bisa ikut semangat. Di keluarga, di tempat kerja, dan di lingkungan sosial, orang-orang yang optimis cenderung menjadi penguat. Mereka memberi harapan, mengangkat semangat, dan menjadi pelita dalam kegelapan. Karena itu, optimisme bukan hanya soal diri sendiri, tapi juga soal kebermanfaatan bagi sesama.
Maka, tetaplah optimis, meski langit tampak mendung. Tetaplah percaya bahwa badai akan berlalu, dan hari yang cerah akan datang. Dengan hati yang yakin dan langkah yang mantap, kita akan sampai juga pada tujuan. Karena hidup memang tidak mudah, tapi dengan optimisme, ia jadi lebih layak dijalani.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
