Mohon tunggu...
Muhammad A rifai
Muhammad A rifai Mohon Tunggu... Guru/SMAN 1 Soppeng

Saya guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMAN 1 Soppeng Kab. Soppeng adalah pejuang penegakan mutu pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, saat ini saya juga berstatus sebagai guru penggerak dan guru PP (pengajar praktik) melalui PGP (program guru penggerak) Kemdikbudristek RI. Tugas saya adalah bergerak dan menggerakkan rekan guru baik di instansi sendiri maupun di intansi lain, di luar instansi saya , SMAN 1 Soppeng untuk mengimplementasikan merdeka belajar dan merdeka mengajar melalui pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan belajar peserta didik atau pembelajaran berdiferensiasi. Demi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Hobi saya adalah olahraga (Tenis Lapangan), membaca dan menulis. Konten yang saya senangi adalah inovasi pendidikan utamanya pada model-model pembelajran yang inovatif dan media pembelajara berbasis TIK. Saat ini, selain mengjar di SMAN 1 Soppeng, saya juga menjadi dosen Bahasa Indonesia di Unipol Kab. Soppeng.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Pengalaman Belajar dalam Pembelajaran Mendalam

23 Juni 2025   21:28 Diperbarui: 24 Juni 2025   05:31 4199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pengalaman Belajar Pembelajaran Mendalam. Sumber: Paparan-PM, Kemendikdasmen

Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.

Sekali  merengkuh deep learning tiga pengalaman belajar tercapai.

Untuk mencapai level PM (pembelajaran mendalam), lewatilah pengalaman belajar secara bertahap. Ketiga tahap tersebut yaitu memahami, mengaplikasi, dan merefleksi.

Tahap pertama yaitu memahami. Ketika berada pada tahap ini, guru harus memberikan tiga pengetahuan kepada murid yakni pengetahuan esensial, pengetahuan aplikatif, pengetahuan nilai dan karakter.

Nah, sebelum memberikan ketiga pengetahuan tersebut, milikilah terlebih dahulu pemahaman mendalam tentang pengetahuan esensial, pengetahuan aplikatif, pengetahuan nilai dan karakter.

A.Pengetahuan Esensial

Pengetahuan esensial adalah pengetahuan dasar yang sangat penting dan fundamental dalam mata pelajaran. Beberapa contoh pengetahuan esensial pada mata pelajaran adalah sebagai berikut:

1. Matematika

- konsep dasar aritmatika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian)

- konsep dasar geometri (titik, garis, sudut, bangun datar)

2. Bahasa Indonesia

- konsep dasar tata bahasa (subjek, predikat, objek)

- kosakata dasar dan penggunaannya dalam kalimat

- penggunaan tanda baca, huruf kapital, dsb (EYD)

3. IPA (Fisika, Biologi, Kimia)

- konsep dasar tentang struktur atom dan molekul

- konsep dasar tentang fotosintesis dan respirasi

- konsep dasar tentang ikatan kimia

4. Sejarah

- konsep dasar tentang kronologi waktu dan peristiwa sejarah

- konsep dasar tentang peradaban kuno dan modern

5. Pendidikan Pancasila

- Konsep dasar tentang dasar negara

- Konsep dasar tentang NKRI

Pengetahuan esensial ini sangat penting karena menjadi dasar untuk menuju ke tahap berikutnya yaitu mengaplikasi. Dengan memiliki pengetahuan esensial yang kuat, guru dan murid dapat membangun fondasi yang kuat untuk mengaplikasikan pengetahuan esensialnya.

B. Pengetahuan Aplikatif

Pengetahuan aplikatif adalah pengetahuan yang dapat diterapkan secara langsung dalam praktik atau kondisi nyata. Pengetahuan aplikatif berfokus pada penerapan teori, konsep, dan prinsip dalam konteks yang spesifik untuk mencapai tujuan atau memecahkan masalah.

Karakteristik pengetahuan aplikatif yaitu:

  • Praktis
  • Pengetahuan aplikatif berfokus pada penerapan dalam situasi nyata.
  • Terarah pada tujuan
  •  Pengetahuan aplikatif diarahkan pada mencapai tujuan atau memecahkan masalah.
  • Menggunakan teori dan konsep
  •  Pengetahuan aplikatif menggunakan teori dan konsep yang relevan untuk memecahkan masalah.
  • Fleksibel
  •  Pengetahuan aplikatif dapat disesuaikan dengan konteks dan situasi yang berbeda.

Contoh pengetahuan aplikatif pada beberapa mata pelajaran adalah sebagai berikut:

1. Bahasa Inggris

  • pengetahuan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dalam situasi bisnis, seperti membuat email, proposal, dan presentasi;
  • pengetahuan bahasa Inggris untuk menerjemahkan teks atau dokumen dari bahasa lain ke dalam bahasa Inggris atau sebaliknya;
  • pengetahuan bahasa Inggris untuk menulis artikel yang informatif dan menarik, seperti artikel berita, blog, atau artikel ilmiah;
  • pengetahuan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional untuk berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai negara dan budaya;
  • pengetahuan bahasa Inggris untuk membaca dan memahami teks yang kompleks, seperti artikel ilmiah, laporan, atau dokumen resmi.

2. Kimia

  • pengetahuan konsep kimia untuk memahami penggunaan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, seperti penggunaan sabun, detergen, dan pupuk;
  • pengetahuan konsep kimia untuk membuat larutan yang tepat untuk keperluan tertentu, seperti membuat larutan desinfektan atau larutan nutrisi untuk tanaman;
  • pengetahuan konsep kimia untuk memahami proses pengolahan air, termasuk penghilangan kotoran, penjernihan, dan penambahan zat kimia untuk membuat air aman untuk dikonsumsi;
  • pengetahuan konsep kimia untuk memahami proses pembuatan makanan, seperti pembuatan roti, pasta, dan makanan lainnya yang melibatkan reaksi kimia;
  • pengetahuan konsep kimia untuk memahami penggunaan bahan kimia dalam industri, seperti penggunaan katalis, pelarut, dan bahan kimia lainnya dalam proses produksi;
  • pengetahuan konsep kimia untuk memahami pengelolaan limbah, termasuk pengolahan limbah cair, padat, dan gas;
  • pengetahuan konsep kimia untuk memahami pembuatan kosmetik, seperti pembuatan sabun, krim, dan produk kecantikan lainnya.

3. Matematika

  • pengetahuan konsep aritmatika untuk menghitung biaya belanja, termasuk menghitung harga total, diskon, dan pajak;
  • pengetahuan konsep geometri untuk mengukur luas tanah, termasuk menghitung luas persegi, persegi panjang, dan segitiga;
  • pengetahuan konsep aljabar untuk menghitung bunga bank, termasuk menghitung bunga sederhana dan bunga majemuk;
  • pengetahuan konsep statistika untuk menganalisis data, termasuk menghitung mean, median, dan modus;
  • pengetahuan konsep matematika untuk menghitung jarak dan waktu, termasuk menghitung kecepatan, percepatan, dan waktu tempuh.

4.IPS (Geografi)

  • pengetahuan konsep geografi untuk membaca dan memahami peta, termasuk mengidentifikasi lokasi, jarak, dan arah;
  • pengetahuan konsep geografi untuk menganalisis data geografis, seperti data iklim, data penduduk, dan data ekonomi;
  • pengetahuan konsep geografi untuk mengidentifikasi potensi sumber daya alam, seperti minyak, gas, dan mineral;
  • pengetahuan konsep geografi untuk memahami pengelolaan lingkungan, termasuk pengelolaan hutan, pengelolaan air, dan pengelolaan limbah;
  • pengetahuan konsep geografi untuk menganalisis dampak perubahan iklim, seperti kenaikan permukaan laut, perubahan pola cuaca, dan dampaknya pada lingkungan dan masyarakat.

C. Pengetahuan Nilai dan Karakter

Pengetahuan nilai dan karakter adalah pengetahuan tentang prinsip-prinsip moral dan karakter yang baik. Beberapa contoh pengetahuan nilai dan karakter sebagai berikut:

1. Nilai-nilai

  • Jujur: Menghargai kebenaran dan integritas dalam segala aspek kehidupan.
  • Disiplin: Menghargai keteraturan dan tanggung jawab dalam melakukan tugas dan aktivitas.
  • Empati: Menghargai perasaan dan kebutuhan orang lain.
  • Tanggung jawab: Mengambil tanggung jawab atas tindakan dan keputusan sendiri.
  • Kerja sama: Menghargai kerja sama dan kolaborasi dengan orang lain.

2. Karakter

  • Independensi: Mampu berdiri sendiri dan membuat keputusan yang tepat.
  • Kemandirian: Mampu mengelola diri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.
  • Kreativitas: Mampu berpikir out-of-the-box dan menemukan solusi inovatif.
  • Ketekunan: Mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.
  • Rendah hati: Mampu mengakui kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan orang lain.

Selanjutnya, tahap kedua yakni mengaplikasi.

Pada tahap mengaplikasi, guru menyusun pengalaman belajar yang menunjukan aktivitas murid mengaplikasi pengetahuan dalam kehidupan secara kontekstual. Pengetahuan yang diperoleh oleh murid harus melalui pendalaman pengetahuan. Sebagai contoh tahap mengaplikasi pada kegiatan pembelajaran kimia berikut ini,

  • murid menggunakan konsep kimia pada pembuatan makanan, seperti pembuatan roti, pasta, dan makanan lainnya yang melibatkan reaksi kimia.
  • murid menggunakan konsep kimia untuk pengelolaan limbah, termasuk pengolahan limbah cair, padat, dan gas.
  • murid menggunakan konsep kimia untuk pembuatan kosmetik, seperti pembuatan sabun, krim, dan produk kecantikan lainnya.

Pada kegiatan pembelajaran matematika, tahap mengaplikasi seperti berikut,

  • murid mengaplikasikan pengetahuan aritmatika untuk menghitung harga total, diskon, dan pajak.
  • murid mengaplikasikan pengetahuan geometri untuk menghitung luas persegi, persegi panjang, dan segitiga.
  • murid mengaplikasikan pengetahuan aljabar untuk menghitung bunga bank, termasuk menghitung bunga sederhana dan bunga majemuk.
  • murid mengaplikasikan pengetahuan matematika untuk menghitung jarak dan waktu, termasuk menghitung kecepatan, percepatan, dan waktu tempuh.

Pada kegaiatan pembelajaran geografi, tahap mengaplikasi seperti berikut,

  • murid menggunakan konsep geografi untuk membaca dan memahami peta, termasuk mengidentifikasi lokasi, jarak, dan arah.
  • murid menggunakan konsep geografi untuk menganalisis data geografis, seperti data iklim, data penduduk, dan data ekonomi.
  • murid menggunakan konsep geografi untuk mengidentifikasi potensi sumber daya alam, seperti minyak, gas, dan mineral.
  • murid menggunakan konsep geografi untuk memahami pengelolaan lingkungan, termasuk pengelolaan hutan, pengelolaan air, dan pengelolaan limbah.
  • murid enggunakan konsep geografi untuk menganalisis dampak perubahan iklim, seperti kenaikan permukaan laut, perubahan pola cuaca, dan dampaknya pada lingkungan dan masyarakat.

Nah, tahap terakhir pengalaman belajar pada pembelajaran mendalam adalah merefleksi. Pada tahap merefleksi, murid mengevaluasi dan memaknai proses pembelajaran serta hasil dari tindakan atau praktik nyata yang telah mereka lakukan. Tahap refleksi melibatkan regulasi diri sebagai kemampuan individu untuk mengelola proses belajarnya secara mandiri, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap cara belajar mereka. Kegiatan refleksi seperti berikut ini,

  • Murid menilai diri sendiri terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.
  • Murid melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran seperti: apa yang telah dipelajari, kesulitan yang dihadapi, dan bagaimana meningkatkan pemahaman lebih lanjut, serta guru memberikan umpan balik konstruktif untuk memperkaya pengalaman belajar peserta didik (stimulasi regulasi diri).
  • Murid membuat ringkasan materi yang dipahami untuk menguji pemahaman mereka sendiri.
  • Murid mengendalikan emosi negatif seperti kecemasan, stres, dan frustrasi saat belajar dengan strategi coping seperti bernapas dalam-dalam, istirahat sejenak, atau mencari dukungan sosial, dan lain-lain.

Pembelajaran mendalam akan terwujud jika guru mampu memahami lebih dalam  tiga tahapan pengalaman belajar yaitu memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Mari segera berbenah dan bergerak lebih dalam!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun