Institut Teknologi dan Bisnis Trenggalek diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si pada kegiatan acara Grand launching ITB Trenggalek di Jl. Soekarno-Hatta Gg Durian RT 12 RW 05 Kelutan, Trenggalek pada hari sabtu 23 oktober 2021. Acara ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur dan Jajaran Pemerintah provinsi Jawa Timur, Wakil Bupati  dan Forkopimda Kabupaten Trenggalek, Civitas Akademika ITB Trenggalek, serta para tokoh masyarakat di Jawa Timur.
Menurut Gubernur Khofifah, Institut Teknologi dan Bisnis Trenggalek sudah menambah jumlah Perguruan Tinggi yang dinilainya masih sangat kurang di wilayah Mataraman, apalagi ITB Trenggalek didirikan oleh yayasan pesantren yang pada umumnya mendirikan Perguruan Tinggi dengan program studi berbasis agama.Namun, ITB Trenggalek keluar dari kebiasaan pesantren pada umumnya yang tentunya sudah melakukan perenungan dan memohon petunjuk dari Allah SWT sehingga bertekad mendirikan Perguruan Tinggi dengan fokus bidang teknologi dan bisnis.
"Kekurangan Perguruan Tinggi di wilayah Mataraman, apalagi ini didirikannya di Kabupaten Trenggalek maka akan memberikan dukungan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan Indeks Pembangunan Manusia ," ujar Gubernur Khofifah.
Terlebih, lanjut Gubernur perempuan pertama di Jawa timur, bahwa program studi yang dibuka ITB Trenggalek bukan termasuk program studi yang mudah, tentunya memerlukan tenaga dosen dan peralatan laboratorium yang tidak mudah untuk memenuhi sumber daya," imbuhnya.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengemukakan, teknologi dan bisnis seperti dua sisi mata uang dimana satu sisi merupakan  teknologi dan sisi lainnya merupakan bisnis. Sekarang ini, tambahnya, bisnis mulai dari tingkatan ultra, mikro, mikro kecil tidak lepas dari penggunaan teknologi.
"Saya berharap agar ITB Trenggalek menjadi pilihan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi serta menjadi Perguruan Tinggi yang memberikan manfaat yang besar dan sukses di masa depan." kata Gubernur Khofifah  yang juga merupakan Mantan Menteri Sosial Republik Indonesia.