Mohon tunggu...
Muhammad AmirulMukminin
Muhammad AmirulMukminin Mohon Tunggu... Mahasiswa aktif UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

badminton, hiking, travelling,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ekofeminisme dan Keberlanjutan

27 Juni 2025   13:30 Diperbarui: 27 Juni 2025   13:30 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENGERTIAN 

Ekofeminisme adalah sebuah gerakan dan pemikiran yang menghubungkan isu feminisme dengan pelestarian lingkungan. Konsep ini mengkritisi hubungan antara penindasan perempuan dan eksploitasi sumber daya alam, dan menegaskan bahwa keduanya seringkali berasal dari pola pikir patriarkal yang serupa. 

Melalui ekofeminisme, kita diajak untuk menyadari pentingnya keseimbangan dan keadilan dalam hubungan manusia dengan lingkungan di sekitarnya. Pembangunan berkelanjutan, adalah cara untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik saat ini dan di masa depan. Dalam praktiknya, pembangunan berkelanjutan selalu didasarkan pada tiga aspek utama, yakni aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek lingkungan (ekologis).

Sejarah Lahirnya Ekofeminisme

Feminisme muncul pada abad ke-19 dengan fokus pada kesetaraan gender dan hak-hak perempuan. Pada tahun 1970-an, kesadaran akan krisis lingkungan meningkat bersamaan dengan gerakan hak-hak perempuan. Para pemikir mulai menyadari bahwa penindasan terhadap perempuan dan kerusakan lingkungan berasal dari sistem patriarkis yang sama. 

Pemikiran awal ini mengkritik struktur sosial patriarkis. Dalam upaya untuk mengembangkan teori yang bertujuan mencapai kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, terutama dalam menghadapi ketidakadilan yang menimpa perempuan. Berbagai model gerakan feminisme, seperti feminis liberal, sosialis atau marxis, radikal, dan teologi pembebasan, dapat dikategorikan sebagai feminisme modern.

Dalam lingkup teori, konsep ekofeminisme dimulai dari gerakan perlindungan lingkungan yang berkembang pesat di negara-negara Barat, terutama terkait dengan kerusakan ekosistem manusia dengan penekanan yang lebih pada aspek alam. Di sisi praktis, terdapat asumsi tentang adanya ketidakadilan yang dialami oleh kaum perempuan dalam masyarakat. Ketidakadilan yang dialami perempuan dalam konteks ini berakar dari pemahaman tentang ketidakadilan yang dilakukan oleh manusia terhadap dunia non-manusia atau alam. Mengingat bahwa perempuan sering diasosiasikan dengan alam, secara konseptual, simbolis, dan linguistik, terdapat hubungan erat antara isu feminisme dan ekologi.

Strategi dan Implementasi Ekofeminisme untuk Pembangunan Berkelanjutan

Strategi dan implementasi ekofeminisme dalam pembangunan berkelanjutan melibatkan serangkaian pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi. Pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hubungan kompleks antara gender dan lingkungan dilakukan secara berkelanjutan, dengan fokus khusus pada pemberdayaan perempuan agar mereka dapat berperan aktif dalam pengambilan keputusan di berbagai tingkat, mulai dari komunitas lokal hingga kebijakan nasional. Selain itu, advokasi untuk kebijakan yang tidak hanya membela hak-hak perempuan, tetapi juga menekankan pentingnya perlindungan lingkungan menjadi prioritas utama. 

Hal ini bertujuan untuk menciptakan kerangka kerja yang mendukung keadilan sosial dan ekologi. Dalam konteks ini, penerapan praktik pertanian berkelanjutan yang melibatkan perempuan sebagai pelaku utama, pengelolaan sumber daya alam yang adil dan inklusif, serta pengembangan teknologi energi terbarukan yang dapat diakses oleh semua anggota masyarakat, merupakan langkah konkret untuk mencapai keseimbangan harmonis antara kesejahteraan sosial, pemberdayaan ekonomi, dan keberlanjutan ekologi. Dengan demikian, ekofeminisme tidak hanya sekadar teori, tetapi juga praktik nyata yang mampu memberikan dampak positif bagi komunitas dan lingkungan secara keseluruhan.

Peran Ekofeminisme Dalam Pembangunan Berkelanjutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun