Mohon tunggu...
Muhamad Akbar Fadhil Mubarok
Muhamad Akbar Fadhil Mubarok Mohon Tunggu... Teknik Informatika

mahasiswa Informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Revolusi Komputasi: Dari Awan ke Kabut, Masa Depan yang Semakin Dekat

4 Mei 2025   21:43 Diperbarui: 4 Mei 2025   21:43 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Computing Foundations & (sumber: AI) 

Dulu, ketika kita bicara tentang "komputer", yang terlintas hanyalah kotak besar dengan layar dan keyboard. Tapi sekarang, kita hidup dalam dunia di mana komputer menyamar jadi jam tangan, mobil, bahkan lemari es. Dunia kita bukan hanya dipenuhi oleh perangkat pintar, tapi juga jaringan-jaringan yang menghubungkan semuanya. Itulah mengapa memahami dasar-dasar komputasi (computing foundations) menjadi penting bukan hanya bagi programmer, tapi juga pelajar, pekerja pabrik, bahkan petani.

Di sinilah artikel karya Michele De Donno dkk. menjadi menarik. Ia tidak sekadar membahas komputer, tapi melompat jauh ke konsep besar tentang cloud computing, IoT, edge computing, dan fog computing. Empat konsep ini adalah pilar dari era digital baru. Dan ya, walau terdengar teknis, semuanya punya dampak nyata pada hidup kita sehari-hari.

Cloud: Komputasi di Awan

Bayangkan kamu punya laptop tapi semua dokumen, game, dan aplikasimu disimpan bukan di harddisk, tapi di internet. Inilah cloud computing. Kita tidak perlu lagi perangkat supercanggih untuk menjalankan program besar. Cukup modal internet, semua bisa dilakukan di "awan".

Contohnya? Canva, Google Drive, Netflix. Semua itu adalah aplikasi yang jalan di cloud. Mereka menyederhanakan hidup kita dan mempercepat kerja, tapi juga mengandalkan koneksi internet dan infrastruktur data center global yang canggih.

Tapi cloud tidak sempurna. Ketika terlalu banyak data dikirim bolak-balik, apalagi dalam hal yang butuh kecepatan tinggi seperti mobil otomatis atau alat kesehatan, cloud bisa lambat. Di sinilah komputasi tepi (edge) dan kabut (fog) mengambil peran.

Edge dan Fog: Komputasi yang Lebih Dekat

Kalau cloud itu seperti pusat perbelanjaan besar di kota, edge computing itu warung di dekat rumahmu. Ia memproses data lebih dekat ke sumbernya. Misalnya, mobil pintar tak bisa menunggu server di Amerika untuk kasih tahu ada orang menyeberang. Harus cepat, harus lokal.

Fog computing? Nah, ini lebih unik. Ia seperti jembatan antara cloud dan edge. Ia bukan di pusat seperti cloud, bukan juga di ujung seperti edge, tapi di tengah. Fog memproses sebagian data di jaringan lokal sebelum diteruskan ke cloud. Ini bikin pengolahan data lebih hemat waktu, hemat energi, dan aman.

Masa Depan: Sistem yang Cerdas dan Terdesentralisasi

Jadi, apa hubungannya semua ini dengan dasar-dasar komputasi? Jawabannya: segalanya. Komputasi bukan hanya soal kecepatan prosesor atau jumlah RAM. Ia adalah soal bagaimana informasi diproses, dikirim, disimpan, dan diamankan. Dan dunia sekarang tidak bisa mengandalkan satu pusat saja. Kita menuju dunia yang terdesentralisasi, tempat komputasi terjadi di mana-mana: dari jam tanganmu hingga tiang lampu di jalan.

Artikel ini memperlihatkan bahwa arsitektur komputasi modern bergerak menuju kolaborasi multi-layer. Ini seperti orkestra besar, di mana cloud, fog, edge, dan perangkat IoT masing-masing memainkan perannya. Keindahannya bukan terletak pada satu instrumen, tapi pada harmoninya.

Tantangan dan Harapan

Tentu saja, ini bukan dunia yang sempurna. Ada tantangan besar: keamanan data, kompatibilitas antar perangkat, hingga efisiensi energi. Tapi setiap tantangan adalah peluang bagi kita---bukan hanya bagi insinyur dan ilmuwan komputer, tapi juga bagi generasi muda yang ingin membentuk masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun