Mohon tunggu...
Muhammad Akbar
Muhammad Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Seorang Jurnalis Muda yang Berkompeten

Setiap langkah adalah perjuangan, menghasilkan karya dan inovasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembina Yayasan Muamalah Syariah Indonesia Bahas Sistem Ekonomi Islam di Madani Islamic Forum

14 Juli 2019   19:22 Diperbarui: 14 Juli 2019   19:36 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MAKASSAR - Madani Institute (Center for Islamic Studies) mengadakan Madani Islamic Forum (MIF) dengan pembahasan Perbandingan Sistem Ekonomi Islam dan Barat, bertempat di Aula Lantai 3 Rabbani Boleuvard Makassar, Sabtu (13/7/19).


Kegiatan ini menghadirkan pembicara Dr. Khaerul Akbar, M.E.I. yang merupakan alumni Program Doktor Ekonomi Islam UIN Alauddin Makassar, dengan mengupas tema tentang perbandingan konsep antara ekonomi Islam dan barat.

Terdapat prinsip-prinsip dalam sistem ekonomi Islam, salah satunya di dasarkan pada nilai-nilai Islam itu sendiri.

"Sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang di dasarkan pada nilai-nilai Islam. Prinsip dasarnya adalah prinsip tauhid yaitu segala sesuatu diciptakan oleh Allah dengan tujuan," ucapnya.

Prinsip yang lain dalam sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi barat memiliki perbedaan yang sangat mendasar.

"Kapitalisme itu harta dikuasai penuh oleh manusia. Sosialisme itu dikuasai oleh negara, sedangkan Islam segala harta apapun bentuknya adalah pemberian Allah yang penggunaannya diatur menurut aturan-aturan Allah," imbuhnya.

Di akhir materinya, pembina Yayasan Muamalah Syariah Indonesia ini, memaparkan manfaat yang didapatkan dalam menerapkan sistem ekonomi Islam

"Manfaat penerapan sistem ekonomi Islam.
1. Nilai-nilai ekonomi Islam sangat kuat dan pelakunya tidak akan melakukan kecurangan karena sadar akan dipertanggungjawabkan,
2. Memperhatikan kepemilikan individu dengan batasan-batasan yang ditentukan oleh agama.
3. Negara merupakan institusi penting dalam perekonomian sebagai kontroling.
4. Memiliki sistem yang baik dalam memenuhi pemerataan melalui zakat, infak, dan sedekah.
5. Setiap individu dalam sistem ekonomi Islam akan termotivasi untuk bekerja keras," tutupnya.

Laporan: Muhammad Ikram
(Tim Media Yayasan Muamalah Syariah Indonesia)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun