Propaganda merupakan upaya yang disengaja dan sistematis untuk membentuk presepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi dan mempengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki.
Sebuah Kisah Nyata...
Nayirah bercucuran air mata di depan kongres Amerika. Gadis berusia 15 tahun itu menceritakan betapa kejinya tentara Irak membunuh ratusan bayi tak berdosa. Pengakuan Nayirah Al Sabah "sang saksi mata" itu membuat siapapun yang mendengar ceritanya bercampur aduk perasaan, antara sedih dan benci tak terhingga
Pengakuan Nayirah yang diliput media internasional ini kemudian menghasilkan keputusan penting di tahun 1990, yaitu "operasi badai gurun" dimana Amerika dan sekutunya serentak menyerang Irak.
Perang teluk pun dimulai. Ratusan ribu jiwa hilang. Bukan hanya dari tentara Irak, terbanyak adalah warga sipil ibu dan anak kecil yang tak berdosa.
Belakangan diketahui, Nayirah adalah putri duta besar Kuwait di Amerika. Dia mengambil kelas akting dan dipimpin oleh perusahaan public relation di Amerika, hanya untuk bersaksi palsu atas peristiwa yang hanya ada dalam karangannya.
Tapi terlambat sudah, jiwa-jiwa telah melayang. Gadis berusia 15 tahun itu hilang entah kemana. Nayirah dituding sebagai alat propaganda untuk mengesahkan penyerangan ke Irak dengan hoaks yang ia sebarkan.
Coba Kita renungkan Betapa Berbahayanya  Propaganda Hoax?
Pertanyaannya, Lalu di era Digital dan Lambeturah ini apa yang harus kita lakukan?
YA....
Yang harus kita lakukan adalah