Mohon tunggu...
Muhammad Aiyub
Muhammad Aiyub Mohon Tunggu... Lainnya - Hidup itu harus terus belajar, hidup itu harus terus berbagi. Dengan menulis kamu bisa berbagi selamanya.

Menulis itu bukan untuk menggurui atau menghakimi, tapi dengan berbagi opini kita bisa melihat dunia yg lebih dari sekedar imajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasdem itu "Jantan"!

27 Juni 2022   11:02 Diperbarui: 27 Juni 2022   11:06 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Baru-baru ini sebuah survey yang merilis bahwa elektabilitas nasdem menurun setelah mengusung Anis sebagai capres. Lalu banyak yang gembira, bahkan ada yang mendoakan mudah-mudahan anies gagal capres dan nasdem mengganti dengan yang lain.

Benarkah segurem dan selemah itu nasdem? Saya hanya senyum saja kalau mendengar hal seperti ini. Surya paloh tentu bukan anak kemarin sore di kancab politik indonesia. Bahkan sebagai pebisnis dia sudah serinh dengan resiko-resikonya. Bahkan lihat saja dia sendiri apa mencalonkan jadi pejabat atau pernah minta jabatan? Karena dia punya visi yang jelas, orang yang punya visi yang jelas sudah biasa dengan resiko.

Apalagi cuma sekedar rilis survey yang lembaga survey itu sendiri baru 2 tahun ada, saya saja baru tau hari ini.  Jadi saat ini ada juga lembaga lembah survey membuat rilis by order untuk menjegal lawan politik, entah lembaga ini masuk kesitu atau memang benar independen. 

Dalam pidato  Kongres Nasdem, surya paloh dengan tegas mengatakan memberi peluang kepada segenap potensi terbaik anak bangsa untuk memimpin negeri ini, dan surya paloh ingin mendengar langsung usulan dari kader kader nasdem seluruh indonesia. Dari kongres ini muncul tiga nama, Anies Baswedan, Andika perkasa dan Ganjar Pranowo.

Ketika usulannya dari bawah dan diputuskan oleh ketua. Tentu saja mereka sudah siap dengan segala hal, karena mereka tentu akan berjuang dari bawah semuanya. Kalau berjuang angara yang diperintahkan dengan yang mereka usul sendiri tentu nilai tambahnya banyak.

Misalnya begini, anda diminta bekerja pada suatu bidang yang anda kurang sukai, tapi karwna itu perintah anda harus tetap melakukannya teepas anda bisa atau tidak, kalau tidak anda akan belajar supaya tidak dimarahi atasan. Tapi jika itu memang pekerjaan hobi anda, kemudian anda diperintahkan untuk menjalankan tugas itu, senang tidak? Ya pasti semangatnya lebih tinggi dong.

Nah begitu juga dengan kader nasdem, saya rasa tidak mengubah keputusan mereka hanya gara-gara survey apalagi masih ada dua tahun persjapan. Kecuali, anies itu tidak bisa bekerja sebagai gubernur dki, terjerat kasus korupsi. Seperti sumber waras, transjakarta dan projek-projek lainnya.

Dulu saat nasdem mendukung jokowi serangannya juga lebih dahsyat, bahkan sampai metro tv milik surya paloh jadi serangan, gapi buktinya sekarang nasdem banyak kursi di dpr. Bahkan dapat kursi menteri.

Mungkin ada yang bilang pendukung nasdem adalah pendukung jokowi ahok, itu komentar orang-orang yang trauma dan belum move on, ya sealiran dengan giring nidji lah, dimana dia kritik habis habisan formula e. Eh malah dia keba buly dari para netizen.

Jadi sekarang mari kita tatap indonesia baru, lupaka  jokowi ahok, karena itu masa lalu dan  jokowi ahok itu hanya sebatas jakarat. Dinakafya saja Ahok kalah, bagaimana lagi bicara se indonesia?

Tidak semua pendukung jokowi itu nasdem kebanyakan adalah pdip. Kalau banyak nasdem yang dukung jokowi, ya wajar karena nasdem dukung jokowi. Nah sekarang, capres paling populer dan paling layak menurut  nasdem adalah anies. Karena menurut surya paloh dia sosok yang mampu dan bida jadi teladan untuk indoensia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun