Kebakaran Hutan dan Lahan: Studi Kasus di Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang sering terjadi di berbagai wilayah Indonesia, terutama di daerah dengan lahan gambut. Dampaknya tidak hanya mengganggu ekosistem, tetapi juga memengaruhi kesehatan masyarakat melalui pencemaran udara akibat asap kebakaran. Namun, tingkat kerawanan kebakaran berbeda-beda di setiap wilayah, tergantung pada kondisi geografis, kepadatan penduduk, serta pola pemanfaatan lahan.
Kelurahan Sungai Jingah, yang terletak di Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, memiliki karakteristik wilayah yang padat penduduk dengan dominasi pemukiman dan aktivitas perkotaan. Kondisi ini memberikan gambaran yang berbeda terkait potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan dibandingkan daerah-daerah yang memiliki bentang alam hutan atau lahan gambut yang luas.
Metode
Tulisan ini disusun berdasarkan hasil studi kasus melalui wawancara dengan masyarakat sekitar Kelurahan Sungai Jingah. Pertanyaan berfokus pada penyebab, tingkat kejadian, serta dampak kebakaran hutan dan lahan terhadap kesehatan dan kehidupan sehari-hari.
Hasil dan Pembahasan
- Tingkat Kejadian Kebakaran
Berdasarkan hasil wawancara, masyarakat menyatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan di Sungai Jingah jarang terjadi. Hal ini dikarenakan wilayah yang padat penduduk dengan lahan terbatas, sehingga minim ruang untuk hutan atau lahan terbuka yang rentan terbakar.
- Penyebab Kebakaran
Apabila kebakaran terjadi, biasanya bukan bersumber dari faktor alam, melainkan akibat kelalaian aktivitas masyarakat sehari-hari. Misalnya, membuang puntung rokok sembarangan, membakar sampah tanpa pengawasan, atau penggunaan api yang tidak hati-hati di sekitar pemukiman.
- Dampak Kebakaran
Walaupun jarang terjadi, kebakaran tetap menimbulkan dampak negatif. Asap dari pembakaran sampah atau kebakaran kecil dapat mengganggu kualitas udara dan menimbulkan gangguan pernapasan pada masyarakat, terutama anak-anak dan lansia. Selain itu, kebakaran juga berpotensi merusak fasilitas umum dan pemukiman yang berdiri rapat.
- Upaya Masyarakat Terhadap Penyegahan Kebakaran
Untuk mencegah kebakaran, masyarakat Sungai Jingah biasanya mengandalkan pengawasan mandiri di lingkungan sekitar. Selain itu, karena lokasi yang padat, kejadian kebakaran cepat terdeteksi dan segera ditangani bersama sebelum meluas. Hal ini menunjukkan adanya bentuk mitigasi berbasis masyarakat yang cukup efektif.