Dalam upaya mendorong perkembangan pemikiran kewirausahaan yang selaras dengan nilai-nilai Islam, serta memperkuat jaringan intelektual antar mahasiswa ekonomi syariah di kawasan Sumatera bagian utara, Muhammad Abrar, akademisi dan aktivis ekonomi Islam, mendapatkan kehormatan sebagai salah satu dewan juri dalam cabang lomba Business Plan pada kegiatan Temu Ilmiah Regional (TEMILREG) Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagut 2025.
Kegiatan ilmiah tahunan tersebut diselenggarakan oleh Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Golden dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh, dan dilangsungkan pada tanggal 10--12 Juli 2025.Â
Acara ini menghimpun para kader intelektual muda dari berbagai universitas dan institusi pendidikan tinggi Islam se-Sumbagut, dengan semangat kolaboratif untuk menyampaikan ide, menguji gagasan, dan memperkuat bangunan epistemologi ekonomi Islam di tengah dinamika zaman.
Business Plan Sebagai Sarana Edukasi dan Transformasi Sosial
Kompetisi Business Plan menjadi salah satu agenda yang paling strategis dalam TEMILREG, karena membuka ruang bagi mahasiswa untuk menuangkan ide-ide kreatif dalam bentuk rencana bisnis berbasis syariah yang aplikatif, berkelanjutan, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.Â
Dalam kegiatan tersebut, Muhammad Abrar bertanggung jawab menilai dan memberikan masukan kritis terhadap berbagai proposal bisnis yang diajukan oleh peserta, dengan mempertimbangkan aspek orisinalitas ide, kelayakan operasional, keberlanjutan sosial dan lingkungan, serta kesesuaian dengan prinsip-prinsip syariah.
"Business plan bukan semata-mata tentang kalkulasi laba dan strategi pasar, melainkan tentang bagaimana sebuah ide bisnis dapat menjadi sarana kebermanfaatan yang bermartabat. Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk menghadirkan solusi ekonomi yang tidak hanya efisien, tetapi juga adil dan beradab," ujar Abrar dalam sesi refleksi dewan juri.
Ia juga menegaskan bahwa mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menjadi pelopor kebangkitan ekonomi Islam yang kontekstual dan transformatif, khususnya melalui pendekatan kewirausahaan sosial dan digitalisasi UMKM halal yang sesuai dengan maqashid syariah.
Penguatan Etika dan Nilai dalam Dunia Bisnis
Lebih dari sekadar ajang kompetisi, keikutsertaan dalam TEMILREG menjadi wahana pembentukan karakter dan nilai.Â