Mohon tunggu...
Ahmad  Abqoriyyin Hisan
Ahmad Abqoriyyin Hisan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Ahli marketing dan businessman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Penerapan Ekonomi Pembangunan Islam di Negara Berkembang

28 Juni 2023   17:03 Diperbarui: 28 Juni 2023   17:05 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ekonomi pembangunan menurut ilmuwan Linolin Arsyad diartikan sebagai bidang studi ilmu ekonomi yang mempelajari masalah ekonomi di negara -- negara berkembang dan membahas tentang kebiakan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan pembangunan  ekonomi. Sedangkan pembangunan ekonomi sendiri merupakan suatu proses pembangunan yang terjadi dalam suatu negara secara terus menerus dan bertujuan untuk menambah dan memperbaiki segala aspek yang berhubungan dengan peningkatan pertambahan ekonomi.  Pada era 40 -- 80 an muncul istila pembangunan eknomi dalam islam dimana konsep ini membahas tentang pembangunan ekonomi berdasarkan prinsip syariah yang bersumber dari Al -- quran dan As -- sunnah.

Suatu sistem menentukan kebijakan sistem ekonomi yang sesuai dengan pemerintah dientukan dari banyak aspek contohnya dilihat dari aspek sumber daya alamnya dan bagaiamana cara suatu negara unuk mengalokasikan sumber daya manusia yang mereka miliki dengan berbagai aspek dan karakteristik yang berbeda -- beda. Jika kita lihat dari Negara Indonesia yang masih menjadi salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk yang memiliki berbagai agama yang berbeda meskipun mayoritasnya adalah agama islam menurut saya penerapan sistem ekonomi pembangunan  islam belum bisa diterapkan di Indonesia. Mengapa demikian mengingat bahwa Indonesia dengan dasar negara Pancasila yang menjunjung tinggi perbedaan menjadi dasar bahwa sistem ekonomi yang diterapkan harus bisa digunakan dan diterapkan oleh seluruh penduduk. 

Saat ini masyarakat juga mencapai perkembangan yang pesart dalam perdagangan, investasi dan lainnya didukung dari peran Bank Indonesia yang memiliki peran penting dalam hal keuangan atau kebijakan permodalan dan sistem perekonomian. Imam Al -- Ghazali dalam kitab ihya ulumudin menyatakan bahwa prinsip dari sistem ekonomi islam adalah etika dalam berbisnis, pelaku bisnis dalam kegiatan ekonomi yang harus berlandaskan niat yang baik dalam melakukan bisnsi, fokus diri dalam melakukan kegiatan ekonomi, dan tetap mengutamakan ibadah kepada Allah dan yang terakhir adalah meninggalkan perakra yang haram dan subhat.

Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah mencoba menerapkan sistem ekonomi islam dengan munculnya Bank Syariah Indonesia yang tentunya bersyariat Islam dimana dalam perbankan syariah terdapat larangan riba mulai dari kegiatan bank, asuaransi, pasar modal, pegadaian, koperasi dan lembaga keuangan lainnya.  prinsip ekonomi syariah yang kuat salah satunya adalah larangan menimbun uang dan barang dan kita ketahui bahwa masyrakat Indonesia saat ini masih sangat gemar menimbun uang dan barang berharga lainnya untuk kepentingan pribadi dan bahkan berbuat hal tidak baik untuk mendapatkan semuanya, oleh karena itu peneperan prinsip islam untuk pembanguan  ekonomi islam tidak mampu berjalan dengan baik jika masayrakatnya sendiri tidak memiliki prinsip yang kuat dan sama dalam menjalankannya. 

Hukum yang diberikan bagi mereka yang menimbun uang dengan cara yang tidak baikpun masih tergolong tidak adil sehingga istilah "tajam kebawah tumpul keatas" masih sering digunakan oleh masyarakat. Pemikian ekonomi imam Al -- Ghazali yang tertian dalam kitab Ihya Ulumuddin terhadap penerapan sistem ekonomi di Indonesia memaparkan bahwa didalam kegiatan ekonomi harus berpegangan penuh terhadap Al -- Quran dan sunnah sebagai acua dan pedoman untuk mencapai perekonomian berbasis syariah, serta pengimplementasian akad -- akad hukum ekonomi syariah di perbankan syariah terhadap larangan riba dan penimbunan uang  yang menjadikan perekonomian tidak stabil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun