Mohon tunggu...
muhammad abie fudail
muhammad abie fudail Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa teknik elektromedik Poltekkes jakarta 2

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Profesionalisme yang Terlupakan: Esensi Etika Profesi di Era Modern

23 Mei 2025   11:30 Diperbarui: 23 Mei 2025   11:30 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


 Pernahkah Anda merasa gerah dengan oknum dokter yang asal diagnosa? Atau jurnalis yang menyebar berita sensasional tanpa fakta? Inilah tanda tergerusnya profesionalisme di era modern.  

Di tengah tuntutan ekonomi dan budaya instan, istilah profesi, profesional, dan profesionalisme sering diklaim sembarangan. Banyak orang mengaku "profesional" hanya karena bergaji besar, tapi abai terhadap etika.  

   1. Profesi vs Pekerjaan Biasa  

Profesi memiliki ciri khas:  

- Butuh keahlian khusus (contoh: dokter wajib lulus FK + internship).  

- Ada lisensi resmi (contoh: advokat harus lulus PERADI).  

- Kode etik mengikat (pelanggaran berujung sanksi).  

Contoh:  

- Sales tanpa sertifikasi = bukan profesi.  

- Apoteker punya STR = profesi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun