Mohon tunggu...
muhammad shobachulkhoir
muhammad shobachulkhoir Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Stay enjoy to gift peacefuly

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Urgensi Bulan Bahasa untuk Eksistensi Bahasa Indonesia

28 Oktober 2021   09:18 Diperbarui: 28 Oktober 2021   09:24 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tidak terasa bahwa sekarang kita telah memasuki pertengahan bulan Oktober 2021. Bagi masyarakat awam hal tersebut akan menjadi bulan yang biasa saja atau bahkan tidak ada yang menarik. Namun tidak bagi siswa atau mahasiswa jurusan bahasa dan sastra. Bulan bahasa adalah suatu agenda yang diperuntukkan bahasa Indonesia. Kita harus mencintai bahasa indonesia karena bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas kita sebagai warga negara Indonesia. Untuk itulah, bulan bahasa ini didedikasikan sebagai rasa cinta kepada Bahasa Indonesia. Kemendikbud dan lembaga lainnya menetapkan bahwa bulan bahasa diadakan setiap tahunnya pada tanggal 28 Oktober sebagai rasa cinta terhadap bahasa dan sastra Indonesia.

Bulan bahasa juga tidak lepas dengan Kejadian sumpah pemuda yang telah terjadi hampir satu abad lalu, salah satu peristiwa yang akan selalu dikenang oleh rakyat Indonesia karena hal ini sangat berpengaruh pada masanya. Sumpah ini diucapkan saat kongres pemuda di jakarta tahun 1928, karena mereka telah menyadari salah satu aspek yang penting dalam melawan penjajah yakni bersatu, termasuk bersatu pada aspek bahasa. Hal tersebut telah tertuang pada sumpah ketiga yang berbunyi “kami putra dan putri indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa indonesia”.

Sumpah pemuda menjadi salah satu aspek penting dalam menyatukan Nusantara dengan menggunakan bahasa Indonesia, karena dulu rakyat nusantara tidak bersatu dan lebih memilih menggunakan bahasa daerahnya masing masing apalagi indonesia terdiri dari berbagai suku sehingga keberagaman bahasa adalah salah satu penghambat mengapa indonesia dijajah hampir 350 tahun. Hal itulah menjadi penyebab mengapa sumpah pemuda ini pun terjadi. Kemudian peristiwa ini dikenang dan diingat sebagai bulan bahasa.

Bulan bahasa merupakan agenda yang seharusnya tidak hanya dilakukan oleh kalangan siswa, mahasiswa, atau kalangan akademisi lainnya, melainkan harus dilaksanakan oleh seluruh warga Indonesia sebagai bentuk kecintaan mereka  terhadap bahasa Indonesia dan sebagai bentuk terima kasih atas jasa jasa pahlawan yang telah mengikrarkan sumpah pemuda yang berhasil menyatukan Indonesia. Namun tidak semua orang mau melakukan hal itu. Berbagai alasan mereka lontarkan untuk menolak kegiatan bulan bahasa. hal ini tidak bisa dihindari karena arus globalisasi yang membuat mereka berpikir bahwa berbahasa Indonesia di era sekarang tidak zaman. Mereka lebih memilih melakukan hal hal yang membuat hati mereka senang seperti bermain game, foya foya, dan sebagainya daripada harus melakukan hal hal yang berhubungan dengan acara ini. hal tersebut akan mengurangi rasa nasionalis mereka dan rasa kecintaan kepada bahasa Indonesia yang merupakan identitas mereka sendiri. Menurut mereka, bulan bahasa seolah bukanlah apa apa dan hanya tampak semu semata.

Mereka menganggap bahwa belajar Bahasa Indonesia itu akan membuang-buang waktu saja yang tidak begitu penting karena mereka merasa sudah bisa berbahasa Indonesia dan tidak harus lagi belajar bahasa Indonesia. Mereka juga menganggap bahwa pelajaran Bahasa Indonesia itu membosankan sehingga mereka asik dengan dunianya sendiri. Mereka justru bersemangat ketika mempelajari bahasa asing sehingga mereka tidak tertarik dengan bulan bahasa. hal ini ditambah dengan maraknya bahasa gaul yang menggeser penggunaan bahasa indonesia yang sesuai dengan kaidah kebahasaan. hal tersebut membuat eksistensi bahasa indonesia menjadi terancam.

Selain itu, Penggunaan bahasa asing dan gaul yang semakin marak di kalangan remaja merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap bahasa indonesia dan pertanda semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang. Sehingga tidak dapat dipungkiri suatu saat bahasa Indonesia bisa hilang. Hal ini juga diperparah oleh media mainstream yang kurang memublikasikan adanya bulan bahasa sehingga kemungkinan bahasa indonesia tergeser semakin besar.

Oleh sebab itu, semua warga negara indonesia dituntut untuk mencintai dan melestarikan bahasa indonesia. salah satunya dengan cara membuat bulan bahasa lebih dikenali oleh masyarakat luas. Salah satu sekolah yang mengagendakan bulan bahasa secara rutin yakni SMA Negeri 1 Manyar, Gresik. Sekolah ini memiliki jurusan bahasa yang digemari oleh masyarakat Gresik karena kualitas pendidikan bahasa yang bagus. Mereka menamai bulan bahasa versi mereka sendiri dengan nama Galeri Bahasa. galeri bahasa ini beranggotakan 3 angkatan jurusan bahasa yang biasanya diketuai oleh angkatan kelas 12 karena mereka tentunya lebih berpengalaman mengatur masalah galeri bahasa ini.

Galeri Bahasa ini turut memeriahkan bulan bahasa setiap tahunnya meskipun tiap tahun pelaksanaanya tidak selalu tetap tanggal 28 Oktober. Selain karena adanya bulan bahasa, mereka mengadakan galeri bahasa untuk mencari bibit bibit unggul dalam berbahasa dan sastra indonesia. dalam kegiatan ini, pihak panitia akan membuat pendaftaran perlombaan baik secara luring maupun daring. Beberapa lomba yang biasanya diadakan yakni membaca cerita, membuat puisi, menyanyikan lagu, deklamasi puisi, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan bahasa. peserta perlombaan galeri bahasa ini mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).

Galeri bahasa di SMA Negeri 1 Manyar ini dibagi menjadi 2 babak acara. Pertama adalah acara perlombaannya atau disebut sebagai pra geleri bahasa. dalam babak ini, mereka akan mengumpulkan peserta lomba sesuai dengan bidangnya untuk melihat minat dan bakat mereka dalam bahasa dan sastra. Selain itu, pihak guru juga ikut andil dalam mengawasi panitia dan mencari bibit unggul yang nantinya akan menjadi murid yang berprestasi. kedua adalah acara penyerahan hadiah, hiburan dan foodcourt tambahan dari beberapa pedagang yang menyewa stan disana. Dalam babak ini, biasanya pihak panitia akan membagikan piala dan sertifikat kemenangan bagi pemenang lomba dari tiap perlombaan. Tidak hanya itu saja, panitia juga membuka pertujukan hiburan untuk umum untuk menarik minat masyarakat sekitar untuk memperkenalkan galeri bahasa kepada khalayak umum. Hal tersebut menjadi sealah satu cara untuk mengenalkan bulan bahasa kepada masyarakat. Mereka yakin akan membuat pendapat masyarakat mengenai bahasa dan jurusan bahasa akan berubah ketika mereka tau bahwa anak jurusan bahasa mampu membuat acara sebesar itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun