Mohon tunggu...
Muhammad SamsulArifudin
Muhammad SamsulArifudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PMM-UMM Membumikan Permainan Tradisional dalam Upaya Mengurangi Kecanduan Gadget

20 Agustus 2021   08:00 Diperbarui: 20 Agustus 2021   08:37 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eduksi Permainan Tradisional (Dokpri)

 

Program pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang kelompok 92 yang berlangsung (23/07/21) hingga saat ini masih berlangsung kegiatannya ialah “membumikan permainan tradisional upaya mengatasi kecanduan gadget “.

Kegiatan ini bertempat di Mushola TPQ Daarul Haaq RT 15 RW 04 dusun Kalimalang desa Tawangargo kecamatan Karangploso kabupaten Malang. PMM ini dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Muhammad Wildan Affan,S.E.,M.S.A. Di masa pandemi penggunaan gadget sangat lah tinggi hal ini di karenakan kegiatan yang awalnya dilaksanakan secara offline kini harus dilakukkan secara online seperti sekolah, bekerja dll.

Dikutip dari mediaindonesia.com (2020) Dokter sepesialis kejiwaan dari Siloam Hospital, dr.Kristina Sistie Kurniasani menuturkan  peningkatan kasus kecanduan internet bahkan mencapai Lima kali lipat, hal ini di dukung dari data survey yang dilakukan oleh sistem  kepada 2.933 remaja dan 4.734 orang dewasa berusia 20-40 tahun. Dari 33 provinsi di Indonesia memperlihatkan terjadinya peningkatan hingga  19,3% dengan rata-rata lama bermain 11,6 jam/hari.

Hal ini berdampak pada anak-anak dimana mereka menghabiskan waktu mereka di depan layar sehingga dapat menyebabkan anak kecanduaan bermain gadget. Kecanduan gadget pada anak diartikan ketika anaka sangat menikmati waktunya bermain gadget hingga menganggap gadget sebagai bagian dari kehidupan mereka yang dapat berdampak pada kehidupan sosial mereka. Mereka akan mengabaikan lingkungan sekitarnya yang di mana hal tersebut akan berdampak pada perkembangan sosial mereka.

Hal itulah yang mendorong Kelompok 92 membuat program kerja pengenalan permainan tradisional sebagai upaya untuk menaggulangi kecanduan gadget pada anak-anak. Tentunya kegiatan ini dihadiri oleh anak anak TPQ Daarul Haq RT 15 RW 04 dusun Kalimalang desa Tawangargo kecamatan Karangploso kabupaten Malang.

Tujuan dari diadakan nya kegiatan ini adalah untuk mengedukasi terutama anak-anak agar dapat memahami bahaya dari kecanduan gadget. Dengan membumikan kembali permainan tradisional yang menjadi obat dari kecanduan gadget. Dalam kegiatan ini Kelompok 92 memperkenalkan apa saja jenis-jenis permainan tradisional yang bisa dilakukkan untuk mengurangi penggunaan gadget yang berlebih.

Kegiatan Bermain Congklak (Dokpri)
Kegiatan Bermain Congklak (Dokpri)

Permainan tradisional dapat dijadikan pilihan aktivitas lain sebagai pengganti dari bermain gadget. Permainan tradisional juga memiliki manfaat bagi psikologis anak. Manfaat tersebut seperti meningkatkan motorik anak anak hingga kognitif mereka. Tidak hanya bermain tetapi anak anak juga dapat belajar dari permainan tradisional.

Salah satu permainan tradisional yang dimainkan dalam kegiatan ini ialah  Congklak. Congklak Adalah permainan yang menggunakan biji-bijian untuk mengisi lubang yang tersedia di papan congklak tersebut. Kegiatan yang di laksanakan (13/08/21) di hadiri kurang lebih 10 anak TPQ Mushola Daarul HAQ  Jilid 4.  

Anak-anak Nampak Serius Bermain Congklak (Dokpri)
Anak-anak Nampak Serius Bermain Congklak (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun