Mohon tunggu...
Muhammad HafiizhRamadan
Muhammad HafiizhRamadan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikas Indonesia 2018

Muhammad Hafiizh Ramadan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Literasi pada Masa Pandemi dalam Pembelajaran Sekolah

25 September 2021   12:43 Diperbarui: 25 September 2021   12:59 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Virus Corona atau Covid-19 yang melanda di Indonesia telah berdampak pada berbagai aspek kehidupan kita, sehingga semua kegiatan yang memiliki potensi mengumpulkan massa ditiadakan guna untuk menekan tersebarnya Covid-19 yang terus meningkat. Di masa pandemi Covid-19 saat ini pembelajaran di sekolah pun menjadi tidak maksimal, salah satunya adalah pembelajaran literasi.

Mengutip dari Panduan Gerakan Literasi Nasional tahun 2017, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia menetapkan 6 literasi dasar yang diketahui, yaitu literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewargaan. Pada masa pandemi saat ini literasi melalui digital sangat penting dan dibutuhkan bagi seluruh jenjang terutama pendidikan.

Dalam memenuhi hak peserta didik untuk memperoleh layanan pendidikan selama pandemi Covid-19, proses pembelajaran dilaksanakan dengan belajar dari rumah melalui daring atau online agar pembelajaran tetap terus dilaksanakan. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan membantu guru dalam menyebarkan materi kepada siswa.

Kegiatan sekolah yang terhambat dimasa pandemi ini salah satunya adalah kegiatan program literasi sekolah sehingga membuat minat siswa dalam membaca semakin menurun. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, berada diperingkat keenam terbawah . Jauh dibawah negara seperti malaysia.

Hasil dari survey Programme for International Assement pada tahun 2018 menyebutkan poin kemampuan membaca Indonesia turun dari 397 pada tahun 2015 menjadi 371 di tahun 2018. Hasil dari survey menunjukkan bahwa kemampuan siswa di Negara Indonesia dalam membaca masih dibawah standar atau batas skor. Saat ini sekolah belum maksimal dalam membangun literasi siswanya di masa pandemi. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dan kepekaan akan pentingnya kemampuan berliterasi dalam kehidupan serta kurangnya pemanfaatan buku-buku kecuali buku pelajaran.

Rendahnya tingkat minat baca siswa membuktikan bahwa Indonesia belum optimal dalam mengembangkan proses pendidikan. Oleh karena itu, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ikut berkontribusi dalam mengatasi lemahnya minat literasi siswa disekolah seperti hasil survey dari Programme for International.

Dalam hal ini UPI mengadakan program KKN yang bertemakan Literasi (Baca Tulis, Numerasi, Sains) dan Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka-Pusat Prestasi Nasional kepada mahasiswa. Dengan adanya program kegiatan tersebut LPPM UPI berharap agar mahasiswa dapat membantu guru agar mampu mengembangkan minat literasi kepada siswa.

Kegiatan KKN UPI dilaksanakan secara Daring di wilayah masing-masing mahasiswa. Dikarenakan sesuai dengan kebijakan kampus dan pemerintah yang memberlakukan proses pembelajaran secara daring agar mencegah tersebarnya covid-19 kepada mahasiswa, guru, siswa, dan masyarakat.

SMP Plus Al-Ghifari ialah salah satu sekolah yang melaksanakan program literasi secara daring atau online kepada siswa di masa pandemi saat ini. Oleh karena itu penulis memilih sekolah tersebut sebagai tempat penelitian KKN yang bertemakan literasi. Dengan bimbingan dari Feny Puspitasari,S.Pd,M. Ds. selaku dosen pembimbing lapangan.

Dengan adanya hal tersebut, pihak SMP Plus Al-Ghifari sangat mendukung atas program KKN UPI yang bertemakan Literasi. Oleh karena itu, SMP Plus Al-Ghifari berharap bahwa program literasi kepada siswa berjalan dengan lancar dan dapat dikembangkan minat siswa dalam berliterasi.

Dalam hal ini, mahasiswa UPI dan guru-guru di SMP Plus Al-Ghifari melaksanakan program yang bernama "Al-Ghifari Berliterasi". program kegiatan tersebut dilakukan secara daring dikarenakan siswa tidak diperkenankan untuk ke sekolah selama pandemi agar mengurangi tingkat penyebaran Covid-19. Tujuan program tersebut adalah untuk meningkatkan minat siswa SMP Plus Al-Ghifari dalam berliterasi agar minat literasi siswa tidak memudar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun