Kecamatan Tenjo memiliki 9 desa dan salah satunya Desa Cilaku. Kecamatan Tenjo memiliki beberapa sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan warganya seperti pasar Tenjo, terminal,dan stasiun Tenjo.
Lahirnya etnis Tionghoa berawal dari reformasi Indonesia, banyaknya Etnis Tionghoa yang berdatangan ke daerah Tenjo dan memilih untuk menetap. Berjalannya waktu etnis Tionghoa di daerah Desa Cilaku bertambah, begitu pula kebudayaan China menyebar luas. Banyaknya warga Desa Cilaku yang berasal dari keturunan China, akhirnya kebudayaan sunda dan China melebur menjadi satu. Khususnya yang menjalankan nya bagi penganut Tionghoa.
Dalam hidupnya, manusia tak pernah lepas dari kebudayaan dan adat istiadat. Budaya juga berfungsi sebagai identitas dan ciri khas. Untuk itu, keberadaannya amatlah penting. Tampak jelas kebudayaan Etnis Tionghoa terasa ketika kita memasuki Vihara di Desa Cilaku
Patung Budha dan beberapa lilin berwarna merah menciptakan kehangatan dan kedamaian di dalam vihara Desa Cilaku. Wangi dupa pun menambah hangatnya suasana, Â hilir mudik warga saling bergantian untuk melakukan kegiatan ibadah di Vihara. Acara lenong adalah salah satu kegiatan yang dilakukan di vihara Desa Cilaku, Â biasanya kegiatan ini dilakukan di halaman wihara. Ujar Abah Empi selaku penjaga Wihara di Desa Cilaku.

Barongsai adalah tarian tradisional Cina dengan menggunakan sarung menyerupai singa. Barongsai pun salah satu contoh kegiatan yang terkenal di Daerah Kecamatan Tenjo, kegiatan ini menjadi salah satu pelengkap dalam acara besar di Daerah Kecamatan Tenjo. Setiap Barongsai tidak dipakai, barongsai di letakan di belakang Vihara. Barongsai memiliki tempat khusus yang hanya teruntuk barongsai nya sendiri. Barongsai tidak hanya sendiri di dalam ruangan tersebut, barongsai ditemani dengan suguhan buah-buahan dan segelas air putih.
"Pemerintah Daerah Kecamatan Tenjo pun ikut serta dan mendukung kegiatan yang dilakukan rutin oleh Vihara Desa Cilaku." Ujar Bapak Jajuli selaku bagian Program di Kecamatan Tenjo", 43 tahun.
"Setiap diselenggarakannya acara kami dari pihak Kecamatan Tenjo juga pasti ikut dalam hadirnya acara tersebut." Lanjutnya
Kebudayaan ini mengajarkan warga Tenjo dalam bertoleransi sesama agama. Hasil yang didapatkan dari kebudayaan ini pun tidak ada negatifnya. Jadi kami bersama-sama menjaga keutuhan kebudayaan ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI