Mohon tunggu...
Muhammad Rafif
Muhammad Rafif Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa

Selama belum masuk ke liang lahat, selama itu pula kewajiban menulis harus ditunaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tetangga: Sosok Penting dalam Kehidupan Sosial Kita

15 Februari 2023   19:24 Diperbarui: 15 Februari 2023   19:25 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Canva

Bahkan, saya dan keluarga pun sudah berpuluh tahun bertetangga dekat pada keluarga yang beragama katholik. Persis samping rumah saya itu, rumahnya. Dan, selama kita hidup berdampingan, tidak ada yang namanya menganggu dan saling menghina, malahan kita ramah sekali dan sering saling memberi hadiah. Misalnya saja, dalam momen hari raya 'idul fitri, pasti selalu ada bingkisan yang ia berikan kepada kita. Begitupun juga kita yang tak mau kalah, pasti setiap tahunnya pada saat perayaan natal, kita pun juga turut memberikan bingkisan kepadanya.

Sebenarnya tidak ada masalah mau kita bertetangga dengan siapapun - mau itu yang berbeda agama dengan kita, beda kulit, beda etnis - yang terkadang menjadi permasalahan itu ialah hati kita. Terkadang, pernah kita lihat seseorang yang tidak mau bersosialisasi dengan tetangga nya, dengan dalih: tetangga nya ini tidak seagama dengannya, atau mungkin tetangga nya ini tidak selevel ekonomi dengannya. Orang-orang macam ini tentunya menjadi seseorang yang tertutup, entah itu hatinya, matanya, pintu rumahnya, atau bisa tiga sekaligus; seakan ia tidak butuh kepada tetangganya.

Padahal, kalau kita pikirkan, tetangga itu ialah seseorang yang paling pertama dalam membantu kita pada saat kita sedang membutuhkan pertolongan. Kalau kita pikir, kita tak mungkin menghubungi saudara dan keponakan yang rumahnya jauh dari kita untuk menolong kita yang pada saat itu sedang membutuhkan bantuan yang secepatnya. Dalam realitanya, selalu saja, tetangga lah yang paling pertama memberikan perhatiannya untuk menolong dan membantu kita. Maka dari itu, kita jangan hanya menyadari kehadiran mereka saja, lebih pentingnya kita juga harus menaruh cinta dan hormat kepada tetangga kita. Tanpa adanya tetangga, hidup kita pasti akan hampa.

Dalam kehidupan yang singkat ini, sudah sepatutnya, selain menjadi seseorang yang sholeh secara ritual; kita juga harus sholeh secara sosial juga, dengan cara selalu berbuat baik dan memuliakan tetangga. Mungkin, seandainya dalam prakteknya itu kita masih belum bisa untuk memuliakan tetangga; setidaknya jangalah membuat murka tetangga kita dengan gangguan-gangguan yang tidak wajar.

Kita dianjurkan untuk meminta perlindungan tetangga, ketika kita diganggu oleh seseorang. Tapi, bukan berarti kita boleh meminjam 'selimut tetangga' untuk kebutuhan kita. Intinya dan pada akhirnya, semua perbuatan yang kita lakukan pada tetangga kita, pasti akan di pertanggungjawabkan pada sidang di hari penghakiman nanti. Dan, Allah tidak akan salah menilai dan mengadili terkait perbuatan hambanya. Oleh karena itu, selama masih hidup, berbuat baiklah terhadap tetangga kita; agar pada hari akhir nanti, Allah akan bersikap baik juga terhadap kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun