Mohon tunggu...
kkn
kkn Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

kkn

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hadapi Digitalisasi! Mahasiswa KKN Undip Hadirkan Fasilitas Perpustakaan Digital Berbasis Cloud di Desa Sodong, Kec. Wonotunggal, Kab. Batang

9 Februari 2023   14:38 Diperbarui: 30 Maret 2024   06:10 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku adalah jendela dunia merupakan ungkapan yang sering kita dengar karena dengan membaca kita dapat memiliki wawasan yang luas dari membaca buku. Menjelajah berbagai negara di belahan dunia. Menelik sejarah lampau. Semua itu dapat dilakukan dengan membaca. sayangnya hal ini tidak berbanding lurus dengan minat baca Indonesia. Hal ini sejalan dengan data yang di keluarkan menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001 persen, artinya dari 1.000 orang Indonesia  yang membaca, hanya satu orang yang rajin membaca. Indonesia urutan ke-60 dari 61 negara soal minat baca. Minimnya minat baca tersebut, tidak lain dipengaruhi oleh budaya teknologi yang saat ini kian pesat. Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Karingan Internet Indonesia (APJII) mengungkap bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia kini telah terhubung ke internet.

“dulu, sebelum ada hape anak-anak pada ngaji setelah sholat magrub di masjid, mas. Sekarang, hape terus” Pak Haryanto, ketua RW 01 yang juga orang tua siswa (04/01/2023)

Oleh sebab itu salah satu Mahasiswa KKN Undip, Muhammad Akbar Baadilla (21) membuat perpustakaan digital berbasis cloud di Desa Sodong agar mudah di akses oleh masyarakat. Buku bacaan yang di himpun sangat beragam dari bacaan fiksi dan non-fiksi dari berbagai tema agama, misteri, dan masih banyak lainnya. Buku bacaan juga sudah di pilah berdasarkan umur terdapat pilihan untuk umur di bawah 15 tahun dan juga umur di atas 15 tahun.

Mahasiswa Undip menghimpun buku dengan cara membuat selebaran donasi buku digital di media sosial. Setelah itu buku yang masuk di pilah dalam kategori yang ada fiksi dan non fiksi untuk umur di atas 15 tahun dengan berbagai tema seperti misteri, Multi-dimensi, keagamaan  dan sebagainya. Sedangkan dalam kategori bacaan untuk umur di bawah 15 tahun Mahasiswa memilah dalam kategori bahasa Indonesia dan juga bacaan berbahasa inggris dimana di dalamnya sudah ada pembagian dari yang susah, sedang, dan juga susah.

Mahasiswa sudah mensosialisasikan perpustakaan digital ke berbagai pihak dari Anak-anak rentang usia 12-15 tahun, perkumpulan pemuda karang taruna Desa Sodong. Guru serta Orang tua murid. Mahasiswa juga membuat poster yang berisi link perpustakaan digital dan juga barcode yang dapat di akses masyarakat Desa Sodong.

Harapan dari adanya fasilitas perpustakaan digital Desa Sodong ini dapat menaikkan minat baca masyarakat Desa Sodong. Berbagai bahan bacaan sudah disediakan bahasa Indonesia, bahasa inggris, berbagai tema fiksi dari percintaan sampai misteri, terdapat beragam bacaan keilmuan hukum, dan juga Arsitektur. Selain itu perpustakaan digital ini dapat menjadi sarana alternatif hiburan bagi warga Desa Sodong selain media sosial dan Game Online.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun