Mohon tunggu...
Muhammad Tegar
Muhammad Tegar Mohon Tunggu... Tentara - sehat kan kamu?

Hobi tidur tapi selalu usaha untuk menjadi orang sukses.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjadi Candu dan Terpenjara Media Sosial Selama Pandemi

16 April 2021   23:40 Diperbarui: 16 April 2021   23:42 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Media sosial sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Tidak terkecuali keberadaan media sosial di sekeliling anak-anak dan lansia. hampir tidak mungkin bila mereka tidak berurusan dengan media sosial.  Karena perkembangan teknologi yang sangat pesat,  ditambah hadirnya pandemi virus corona yang berdampak kepada semua sektor kehidupan termasuk hidup bersosial, pemerintah setempat juga menganjurkan kita untuk melakukan PSBB, yang dimana kita akan menjadi jarang untuk melakukan interaksi sosial dan akan cepat merasa bosan.

Hadirnya media sosial di sekeliling kita sangat membantu untuk menghindari rasa bosan itu, karena di media sosial sekarang orang dengan mudahnya untuk mengkspresikan dirinya, mulai dari berbagi gambar,video dan tulisan, melalui media sosial pula kita bisa  melakukan kontak dengan teman, keluarga, atau pacar dan menyebarkan dan mendapatkan informasi jadi lebih mudah. Tapi, kalau semua itu bisa kita dapatkan dengan mudah, apakah mungkin media sosial mampu membuat kita menjadi candu? jawaban nya ada dalam diri kita masing masing, mungkin, yang tidak merasa candu, bisa saja dia memiliki kegiatan di dunia nyata selama pandemi

Bagaimana yang tidak memiliki kegiatan diluar sana? mungkin akan meraasa bosan dan mencari pelarian untuk menghilankan bosan ya ke media sosial, yang berbahaya adalah disaat kita sudah bermain media sosial, tanpa sadar sudah memakan waktu berjam-jam hanya untuk meng-scrool layar handphone, atau juga PC. Saya pribadi tidak masalah seperti itu, selagi tidak mengganggu orang lain dan menggunakan Platform media sosial untuk hal yang positif.

Saya pribadi terkadang berada di dalam situasi tersebut, yang dimana untuk menghilangkan bosan, saya membuka media sosial yang saya punya untuk liat hal-hal baru yang sebelumnya saya tidak tahu, dan saking keasyikan nya bermain media sosial, sampai lupa waktu dan pas saya tersadar, saya pikir sangat buruk untuk kehidupan saya, di masa pandemi seperti ini saya merasa seperti di penjara oleh media sosial, 

saya pikir ini tidak baik untuk kesehatan juga karena menurut penelitian bahwa bermain media sosial secara berlebihan da[at mengganggu kesehatan fisik kita, karena  Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengakibatkan seseorang mengalami kesulitan tidur hingga insomnia. Orang-orang lebih menyukai melakukan aktivitas di media sosial pada malam hari. Hal ini dapat mengurangi waktu yang seharusnya dipakai untuk tidur. Kemudian sinar dari layar ponsel sendiri juga dapat mengganggu kualitas tidur seseorang.

Media sosial ternyata semakin berbahaya karena ia merupakan wadah untuk mengekpresikan kebebasan. Kebiasaan menulis menjadikannya sebagai sesuatu yang mengasyikkan. Ia akan sangat mudah menulis. Postingan tulisan individu ternyata tidak hanya sesuatu yang baik, namun juga pendapat sarkasme maupun kesedihan. Di masa stay at home tidak ada yang bisa mengatur ketikan masing-masing individu, semuanya bergerak suka hati. Cuitan orang orang di media sosial banyak yang mengandug sara, provokasi dan masih banyak lagi, kemampuan dalam mengprovokasi orang pun sangat handal, Karena ia menyempurnakan tekniknya. Menulis melatih diri kita untuk bisa terus berkembang. 

Namun  sebaiknya dapat membuang kata yang tidak senonoh. Menfilter itu adalah sebuah keharusan dimana kita memperbaiki yang perlu diperbaiki. Pada masa pandemi sering sekali muncul ujaran atapun berita hoaks yang beredar. Manusia berlomba-lomba mengkoarkan informasi terbaru agar bisa tetap eksis dalam kehidupan (setidaknya dalam dunia maya). Sehingga pihak Kepolisian Republik Indonesia membentuk Tim siber Polri, untuk menyelidik kasus kasus seperti yang sudah di jelaskan di atas.

Bagaimanapun juga Kehidupan kita akan sangat susah jika berjauhan dengan media sosial, media sosial juga memiliki banyak dampak positif untuk kehidupan kita, sekarang dari diri kita sendiri mau menggunakan media sosial untuk keperluan yang positif atau negatif, itu akan berdampak ke kita sendiri nantinya.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun