Mohon tunggu...
Muhammad Daudmaulana
Muhammad Daudmaulana Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

jangan lupa bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bung karno Petani "Penjaga Tatanan Negara Indonesia"

3 Desember 2020   14:40 Diperbarui: 3 Desember 2020   15:17 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Selain status sebagai negara maritim, Indonesia juga tersohor sebagai negara agraris. Dengan suburnya lahan Indonesia, hasil pertanian Indonesia menjadi lirikan sejak era Belanda sampai saat ini. Tidak usah jauh-jauh, kita pasti memiliki kakek-nenek yang berprofesi sebagai petani.

Petani juga menjadi landasan pemikiran marhaenisme Bung Karno. Dengan dominannya profesi petani di era perjuangan menuju kemerdekaan, sungguh tak mungkin bagi Bung Karno untuk melawan penjajah dengan pemikiran revolusioner yang berbasis pada buruh pabrik. Karena itulah, petani menjadi tulang punggung bagi identitas Indonesia.


             Sejak saat itu Bung Karno menyebut  Petani  sebagai Penjaga Tatanan Negara Indonesia.

Hal itu disampaikan Bung Karno pada tahun 1952. Sejak saat itu petani menjadi penjaga ketahanan pangan dan kesetabilan nasional.

Tentunya, peranan penting petani di Indonesia tidak dilupakan sampai saat ini. Pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga saat ini telah mengeksekusi berbagai program untuk mendukung petani di Indonesia.

Misalnya saja,Kartu petani, dan upaya khusus peningkatan produksi padi, hortikultura serta program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB).

Oleh Muhammad daud maulana mukti

Mahasiswa STIE STEMBI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun