Mohon tunggu...
Muhammad Mahda Nur Hikam
Muhammad Mahda Nur Hikam Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi berolahraga serta membaca hal-hal sejarah Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Generasi k Generasi Tradisi Yang Terjaga Dengan Rapi

10 April 2025   20:44 Diperbarui: 10 April 2025   20:44 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dari Generasi ke Generasi: Tradisi Kebersamaan yang Terjaga Dengan rapi

Pada setiap hari raya yang dimaknai oleh umat Muslim sebagai momen suci yang penuh kebahagiaan, terdapat satu keluarga yang terus menjaga tradisi saling berkunjung, memelihara hubungan baik, dan bermaaf-maafan secara bersama-sama. Keluarga ini memiliki kebiasaan yang tidak pernah terlewatkan, di mana dari yang tertua hingga yang termuda, semua anggota keluarga turut serta dalam menjalin silaturahmi. Kebersamaan dalam satu keluarga besar telah menjadi bagian sakral dari tradisi mereka, yang dijaga dengan penuh kehangatan setiap kali hari raya tiba.

Keluarga ini berasal dari lingkungan yang cukup luas, di mana ayah mereka merupakan salah satu dari dua belas bersaudara. Namun, besarnya jumlah saudara tidak mengurangi kekompakan keluarga ini. Meskipun memiliki perbedaan pandangan dan karakter, terutama karena latar belakang yang beragam, namun ketika menjelang hari raya, segala perbedaan tersebut tampak pudar. Semangat saling memaafkan, berbagi kebahagiaan, dan menyatukan hati justru semakin mendekatkan hubungan di antara anggota keluarga.

Kebersamaan dan solidaritas yang terjaga dengan baik dalam keluarga ini telah menjadi sorotan bagi orang-orang di sekitarnya. Banyak yang menyaksikan dengan kagum akan kedekatan yang tercipta di antara anggota keluarga tersebut. Sikap saling memaafkan dan kejujuran dalam berbagi kebahagiaan kepada sanak saudara menimbulkan rasa iri positif dari pihak lain yang berharap juga memiliki keharmonisan seperti keluarga tersebut. Kebersamaan yang terbangun atas dasar cinta, pengertian, dan kasih sayang menjadi nilai tambah yang diinginkan oleh banyak keluarga.

Diharapkan, tradisi luhur keluarga ini dapat terus terjaga dan menjadi teladan bagi banyak keluarga lainnya. Kebersamaan, saling memaafkan, dan semangat gotong-royong yang mereka tunjukkan tidak hanya memperkaya nilai-nilai kekeluargaan, namun juga membawa berkah dan kebahagiaan yang tiada tara. Semoga keluarga ini dapat terus bersatu dalam keharmonisan dan kekompakan, menjadi sumber inspirasi bagi lingkungan sekitarnya, serta menjadi contoh yang mencerahkan di tengah-tengah masyarakat yang mulai dilanda individualisme.ekang Dimakan Waktu

Pada setiap hari raya yang dimaknai oleh umat Muslim sebagai momen suci yang penuh kebahagiaan, terdapat satu keluarga yang terus menjaga tradisi saling berkunjung, memelihara hubungan baik, dan bermaaf-maafan secara bersama-sama. Keluarga ini memiliki kebiasaan yang tidak pernah terlewatkan, di mana dari yang tertua hingga yang termuda, semua anggota keluarga turut serta dalam menjalin silaturahmi. Kebersamaan dalam satu keluarga besar telah menjadi bagian sakral dari tradisi mereka, yang dijaga dengan penuh kehangatan setiap kali hari raya tiba.

Keluarga ini berasal dari lingkungan yang cukup luas, di mana ayah mereka merupakan salah satu dari dua belas bersaudara. Namun, besarnya jumlah saudara tidak mengurangi kekompakan keluarga ini. Meskipun memiliki perbedaan pandangan dan karakter, terutama karena latar belakang yang beragam, namun ketika menjelang hari raya, segala perbedaan tersebut tampak pudar. Semangat saling memaafkan, berbagi kebahagiaan, dan menyatukan hati justru semakin mendekatkan hubungan di antara anggota keluarga.

Kebersamaan dan solidaritas yang terjaga dengan baik dalam keluarga ini telah menjadi sorotan bagi orang-orang di sekitarnya. Banyak yang menyaksikan dengan kagum akan kedekatan yang tercipta di antara anggota keluarga tersebut. Sikap saling memaafkan dan 

kejujuran dalam berbagi kebahagiaan kepada sanak saudara menimbulkan rasa iri positif dari pihak lain yang berharap juga memiliki keharmonisan seperti keluarga tersebut. Kebersamaan yang terbangun atas dasar cinta, pengertian, dan kasih sayang menjadi nilai tambah yang diinginkan oleh banyak keluarga.

Diharapkan, tradisi luhur keluarga ini dapat terus terjaga dan menjadi teladan bagi banyak keluarga lainnya. Kebersamaan, saling memaafkan, dan semangat gotong-royong yang mereka tunjukkan tidak hanya memperkaya nilai-nilai kekeluargaan, namun juga membawa berkah dan kebahagiaan yang tiada tara. Semoga keluarga ini dapat terus bersatu dalam keharmonisan dan kekompakan, menjadi sumber inspirasi bagi lingkungan sekitarnya, serta menjadi contoh yang mencerahkan di tengah-tengah masyarakat yang mulai dilanda individualisme.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun