Mohon tunggu...
Muhammad RezaAl
Muhammad RezaAl Mohon Tunggu... pelajar

aku suka mendengarkan musik terlebih musik K-Pop

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keindahan dan Dinamika Budaya Maroko: Warisan Tradisi di Tengah Arus Globalisasi

6 Oktober 2025   08:45 Diperbarui: 6 Oktober 2025   08:39 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa resmi di Maroko adalah Bahasa Arab, khususnya dialek Arab Maroko yang dikenal sebagai Darija. Selain itu, Bahasa Amazigh (Berber) juga diakui sebagai bahasa resmi karena digunakan oleh masyarakat asli Amazigh di daerah pegunungan dan pedesaan.
Bahasa Prancis memiliki peran penting dalam pendidikan, pemerintahan, dan bisnis akibat pengaruh kolonialisme Prancis pada abad ke-20. Di beberapa wilayah utara, seperti Tangier dan Tetouan, Bahasa Spanyol juga masih digunakan.
Campuran bahasa-bahasa ini menjadikan Maroko negara multibahasa yang kaya akan identitas linguistik.

Agama mayoritas penduduk Maroko adalah Islam, dengan hampir 99% warganya beragama Islam Sunni bermazhab Maliki. Islam menjadi bagian penting dari kehidupan sosial, budaya, dan politik negara.
Adzan terdengar di setiap sudut kota, dan kehidupan masyarakat sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam, termasuk dalam sistem hukum, adat, dan tata cara berpakaian.
Toleransi beragama tetap dijaga, di mana minoritas Kristen dan Yahudi diperbolehkan beribadah sesuai kepercayaannya.

Tradisi di Maroko mencerminkan perpaduan antara budaya Arab, Berber, dan Andalusia.
Beberapa tradisi khas Maroko antara lain:

  • Upacara Pernikahan: berlangsung selama beberapa hari dan penuh simbolisme, seperti penggunaan henna, musik Andalusia, dan pakaian khas.
  • Festival Mawazine dan Gnaoua: memperlihatkan kekayaan musik tradisional seperti Gnaoua, Chaabi, dan Andalusi.
  • Tamu adalah kehormatan: masyarakat Maroko terkenal dengan keramahannya; menyajikan teh mint manis adalah simbol sambutan hangat.
  • Pasar tradisional (Souk): pusat aktivitas ekonomi dan sosial yang penuh warna dan aroma rempah.

Masakan Maroko terkenal di seluruh dunia karena kelezatan dan keunikan bumbunya. Ciri khas kuliner Maroko adalah penggunaan rempah-rempah seperti saffron, jintan, kayu manis, dan ketumbar.
Beberapa makanan khasnya antara lain:

  • Couscous: makanan pokok berbahan dasar gandum semolina, disajikan dengan sayuran dan daging.
  • Tagine: masakan daging atau ayam dengan sayuran yang dimasak perlahan dalam wadah tanah liat berbentuk kerucut.
  • Pastilla: kue gurih berlapis tepung tipis berisi daging merpati, telur, dan almond.
  • Teh mint: minuman nasional yang mencerminkan keramahan dan persahabatan masyarakat Maroko.

Arsitektur Maroko dikenal megah dan penuh detail artistik, menggambarkan perpaduan gaya Islam, Arab-Andalusia, dan Berber.
Ciri khas arsitekturnya meliputi:

  • Zellige: mozaik keramik berwarna yang menghiasi dinding dan lantai.
  • Riad: rumah tradisional dengan taman atau air mancur di tengahnya.
  • Masjid Koutoubia di Marrakech dan Masjid Hassan II di Casablanca merupakan contoh megah arsitektur Islam dengan menara tinggi dan ukiran kaligrafi.
  • Kota tua (Medina): jalan-jalan sempit dan bangunan bersejarah yang masih dipertahankan sebagai warisan dunia UNESCO.

Pakaian tradisional Maroko disebut Djellaba, yaitu jubah panjang dengan tudung yang dikenakan oleh pria dan wanita.
Pria sering mengenakan Jellaba dengan sepatu kulit kuning bernama Babouches, sedangkan wanita memakai Kaftan atau Takchita, pakaian elegan berlapis dua yang sering dihiasi bordiran emas.
Busana tradisional ini masih digunakan pada acara-acara penting seperti pernikahan, hari raya, dan festival nasional.

Maroko menghadapi tantangan dalam menjaga identitas budaya di tengah modernisasi dan pengaruh global.

  • Urbanisasi cepat menyebabkan pergeseran nilai tradisional menuju gaya hidup modern.
  • Ketimpangan antara budaya kota dan desa menimbulkan kesenjangan sosial dan perubahan pola hidup.
  • Peran perempuan dalam masyarakat juga mengalami perubahan signifikan, di mana kini banyak wanita aktif di sektor pendidikan dan ekonomi, meskipun masih dihadapkan pada norma tradisional.
  • Bahasa Berber sempat terpinggirkan, namun kini mulai dihidupkan kembali melalui sistem pendidikan dan media.

Globalisasi membawa dampak positif dan negatif terhadap budaya Maroko:

Dampak positif:

  • Meningkatkan interaksi budaya melalui pariwisata dan media.
  • Mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif seperti fesyen dan kuliner yang menggabungkan unsur tradisional dan modern.
  • Membuka akses pendidikan dan teknologi bagi generasi muda.

Dampak negatif:

  • Gaya hidup Barat mulai memengaruhi nilai-nilai sosial tradisional, terutama di kalangan muda.
  • Bahasa Prancis dan Inggris semakin mendominasi, sementara bahasa lokal berpotensi terpinggirkan.
  • Komersialisasi budaya tradisional dalam industri pariwisata mengubah makna asli beberapa ritual dan simbol.

Kesimpulan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun