Pelaksanaan audit tahun ini difokuskan pada beberapa unit strategis sebagai sampel, yaitu Unit Penjaminan Mutu, Gugus Penjamin Mutu Fakultas (GPMF), Audit Internal, serta pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) di tingkat Unit Pengelola Program Studi (UPPS). Selain itu, audit juga mencakup unit pendukung seperti Perpustakaan Fakultas, serta dua program studi yaitu Biologi dan Kimia beserta laboratorium masing-masing. Fokus audit ini mencerminkan pendekatan holistik yang tidak hanya menilai kepatuhan terhadap standar, tetapi juga mengkaji efektivitas pelaksanaan dan keberlanjutan perbaikan mutu di semua lini.
BSI sebagai lembaga audit eksternal melakukan penilaian secara mendalam terhadap berbagai aspek, mulai dari proses dokumentasi, pelaksanaan standar operasional, evaluasi internal, hingga tindak lanjut atas temuan sebelumnya. Dalam proses audit, GPMF menunjukkan bagaimana sistem mutu difungsikan sebagai instrumen penggerak perubahan dan peningkatan kualitas. Kegiatan internal audit yang telah dilakukan sebelumnya juga diperiksa, termasuk bagaimana hasil temuan ditindaklanjuti melalui RTM sebagai forum pengambilan keputusan strategis berbasis data mutu.
Di sisi lain, Perpustakaan FST turut diaudit sebagai bagian penting dalam mendukung proses pembelajaran dan riset. Pelayanan informasi, kelengkapan koleksi, serta responsivitas terhadap kebutuhan mahasiswa dan dosen menjadi poin perhatian auditor. Program Studi Biologi dan Kimia yang mewakili tingkat program studi juga memperlihatkan bagaimana pelaksanaan kurikulum, asesmen pembelajaran, dan monitoring capaian pembelajaran dirancang dan dijalankan dalam kerangka sistem mutu.
Laboratorium Biologi dan Kimia juga menjadi sorotan dalam audit kali ini, mengingat pentingnya laboratorium sebagai tempat praktikum dan penelitian. Prosedur keselamatan, pengelolaan bahan dan alat, serta dokumentasi kegiatan laboratorium menjadi indikator penting dalam menilai kualitas layanan pendidikan berbasis sains.
Proses audit dilakukan secara menyeluruh, baik melalui wawancara, verifikasi dokumen, maupun observasi lapangan. Auditor dari BSI menyampaikan apresiasi atas kesiapan seluruh unit yang menjadi objek audit, serta keterbukaan dan profesionalitas tim FST dalam menjawab berbagai pertanyaan dan klarifikasi. Proses audit berlangsung selama dua hari kerja dengan suasana dialogis dan konstruktif, di mana masukan dari auditor menjadi bahan evaluasi yang sangat berharga untuk penguatan sistem mutu ke depan.
Hasil dari surveillance audit ini sangat membanggakan. FST dinyatakan tidak memiliki temuan ketidaksesuaian (Zero Nonconformity / Zero NS), baik mayor maupun minor. Ini menunjukkan bahwa sistem manajemen mutu yang diterapkan berjalan secara efektif dan sesuai dengan prinsip-prinsip ISO 9001:2015. Berdasarkan hasil tersebut, auditor BSI merekomendasikan perpanjangan sertifikasi (recommended for continued certification) tanpa syarat. Ini adalah bentuk pengakuan resmi atas kinerja mutu FST yang tidak hanya patuh terhadap standar, tetapi juga berorientasi pada perbaikan berkelanjutan.
Surveillance audit ini bukan semata-mata kegiatan administratif untuk mempertahankan sertifikat ISO 9001:2015, tetapi lebih dari itu, merupakan refleksi kolektif atas upaya institusi dalam membangun budaya mutu yang berkelanjutan. FST memandang mutu bukan sebagai tujuan akhir, melainkan sebagai proses dinamis yang menuntut partisipasi aktif seluruh sivitas akademika. Audit ini menjadi momen penting untuk menguatkan kembali komitmen bersama dalam menjaga kepercayaan publik dan membuktikan bahwa kualitas adalah fondasi utama dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi.
Dengan semangat kebersamaan dan perbaikan berkelanjutan, Fakultas Sains dan Teknologi siap melangkah lebih maju, menjadikan mutu sebagai budaya, dan terus menjadi institusi pendidikan yang unggul, profesional, dan terpercaya di tingkat nasional maupun global.
Capaian audit dengan hasil Zero Nonconformity dan rekomendasi perpanjangan sertifikasi dari BSI tentunya menjadi pijakan penting bagi FST untuk melangkah lebih jauh dalam pengembangan sistem mutu. Namun, keberhasilan ini tidak membuat FST berpuas diri. Justru sebaliknya, hasil ini menjadi motivasi untuk terus memperluas cakupan standar mutu yang diterapkan, sejalan dengan dinamika kebutuhan pendidikan tinggi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ke depan, FST menargetkan untuk tidak hanya mempertahankan standar ISO 9001:2015, tetapi juga berupaya mengadopsi standar mutu internasional lainnya yang lebih spesifik dan aplikatif, sesuai karakteristik unit di lingkungan fakultas. Salah satu di antaranya adalah ISO 21001:2018, yang berfokus pada standar mutu pendidikan. Standar ini sangat relevan untuk diterapkan di tingkat fakultas dan program studi, dan untuk membantu lembaga pendidikan dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi proses pembelajaran.Â