Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tragedi Kanjuruhan: Bukti Pertandingan Malam Terlalu Rawan?

1 Desember 2022   12:44 Diperbarui: 1 Desember 2022   12:49 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar : AFP/STR

Tragedi Kanjuruhan masih meninggalkan duka mendalam bagi semua insan masyarakat Indonesia. Sepak bola harus dibayar mahal dengan tewasnya 133 orang supporter per 18 Oktober kemarin (Pradipta, 2022). Nyawa 133 orang yang berpulang pasca 90 menit pertandingan penuh rivalitas di Jawa Timur itu terlalu mahal dan meninggalkan bekas luka yang mendalam bagi masyarakat Indonesia. Hingga saat ini, sepak bola masih belum kembali bergulir. Polisi masih mencoba untuk menggali lebih dalam dan menambah jumlah oknum-oknum yang harus bertanggung jawab setelah kejadian kelam ini. Berbagai opini bermunculan mengenai apa yang sebenarnya terjadi di balik tragedi ini. Mulai dari provokasi suporter, provokasi polisi, penggunaan gas air mata, dan banyak opini lainnya. Salah satunya adalah tentang waktu penyelenggaraan pertandingan.

Pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dilaksanakan pada pukul 20.00 WIB. Sejak awal musim, pelaksanaan pertandingan pada pukul 8 malam sudah mendapatkan banyak kritikan dari para pecinta sepak bola. Pemilihan waktu tersebut dinilai terlalu riskan karena pertandingan akan selesai terlalu malam. Pertandingan selama 2 kali 45 menit ditambah dengan tamnbahan waktu memberikan estimasi pertandingan baru akan selesai sekitar pukul 22.00 WIB. Setelah itu, masih ada proses pengeluaran supporter dari stadion yang juga akan memakan waktu. Dalam terjadinya Tragedi Kanjuruhan, dilansir dari situs PT. Liga Indonesia Baru, jumlah penonton yang hadir di Stadion Kanjuruhan mencapai 42.588 orang. Sehingga, pengkondisian pengeluaran penonton dari tribun membutuhkan waktu lebih dan sangat riskan terjadinya gesekan atupun kendala lainnya. Kondisi akan semakin memiliki resiko karena supporter mungkin baru bisa keluar dari stadion pada larut malam yang memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi terutama resiko terjadinya kriminalitas, dibandingkan siang atau sore hari sekaligus untuk memfasilitasi perjalanan pulang mereka ke rumah. Kondisi ini diperparah dengan minimnya transportasi publik yang masih beroperasi pada larut malam. Di kota-kota besar seperti Jakarta saja, transportasi publik seperti MRT hanya melayani penumpang hingga pukul 11 malam. Sementara transportasi lain seperti Transjakarta hanya ada beberapa rute tertentu yang melayani penumpang selama 24 jam. Kondisi ini menjadi sangat berbahaya.

Sebuah fakta lainnya juga terungkap pada pelaksanaan pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya tersebut. Kapolres Malang, Ferli Hidayat sempat mengajukan untuk memajukan jadwal pelaksanaan pertandingan tersebut kepada operator liga. Alasan keamanan menjadi salah satu faktor yang sempat menjadi pertimbangan polisi untuk memajukan jam tanding dari duel klasik di Jawa Timur tersebut. Pihak kepolisian mengajukan untuk memulai pertandingan pada pukul 15.30 WIB. Namun, pihak operator liga memberikan  penolakan terhadap usulan tersebut dan tetap memulai laga pada pukul 20.00 WIB yang nahasnya berujung duka besar bagi bangsa tersebut. Sedari awal musim, banyak tim-tim Liga 1 yang sudah mengeluhkan jadwal pertandingan terlalu malam tersebut. Terutama tim-tim yang berada di luar zona Waktu Indonesia Barat. Standar pertandingan malam digelar pada pukul 20.00 WIB juga digandakan dengan penyelenggaraan pertandingan yang diselenggarakan pada pukul 21.30 WITA bagi mereka yang berada di zona Waktu Indonesia Tengah. Sedari awal musim juga, beberapa kritikan sudah dilemparkan kepada operator Liga 1 atas jadwal yang terlalu malam ini. Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts memberikan kritikan atas jadwal yang terlalu malam tersebut (Sucipto, 2022). Robert mengatakan, jadwal liga terlalu malam berpengaruh juga kepada kebugaran pemain. Hal ini dikarenakan setelah pertandingan para pemain juga harus bersiap untuk pulang dari stadion, melakukan perjalanan pulang dengan bus, makan, istirahat yang cukup di malam hari, dan besoknya akan kembali berlatih. Sehingga, semakin malam pertandingan berakhir akan juga memberikan dampak buruk kepada pemain.

Sejalan dengan itu, pelaksanaan pertandingan yang terlalu malam dinilai terlalu memberikan ancaman keamanan, baik dari sisi penonton ataupun sisi pemain. Suasana yang sudah terlalu gelap, malam, dan rawan untuk keamanan penonton haruslah menjadi sorotan utama. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga sudah bisa memberikan sentilan kepada operator Liga 1 dan juga broadcaster lewat unggahannya di akun Instagram @ridwankamil, dirinya meminta broadcaster dan juga operator untuk tidak hanya sekadar mengejar rating tanpa memperhatikan keselamatan para penonton yang datang ke stadion secara langsung . Sehingga, evaluasi perlu dilakukan untuk bisa menghindari terjadinya tragedi serupa di masa yang akan datang. Pertandingan malam yang diselenggarakan pada pukul 18.30 ataupun 19.00 bisa menjadi salah satu solusi untuk memberikan kenyamanan sekaligus keamanan kepada para penonton agar tidak terlalu larut malam keluar dari stadion. Pertandingan pada dua jam tadi juga memberikan fasilitas kepada para penonton yang beragama islam untuk tetap bisa menjalankan kewajiban mereka terlebih dahulu untuk sholat maghrib. Pada prosesnya, uji coba juga harus dilakukan terlebih dahulu untuk bisa memastikan bahwasannya tingkat resiko yang ada pada jam baru pertandingan di malam hari bisa lebih baik dan menghindari resiko yang bisa didapatkan oleh penonton ataupun pemain. Sekaligus, menghindari Tragedi Kanjuruhan terulang kembali di masa yang akan datang.

Referensi :

Dennys, F. (2022, June 30). APPI Ungkap Efek Pertandingan Digelar Malam Hari Halaman all - Kompas.com. KOMPAS.com. https://bola.kompas.com/read/2022/06/30/13300058/appi-ungkap-efek-pertandingan-digelar-malam-hari?page=all

Pradipta, B. A. (2022, October 18). Jumlah Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Bertambah Menjadi 133 Orang Halaman all - Kompas.com. KOMPAS.com. https://bola.kompas.com/read/2022/10/18/16071928/jumlah-korban-jiwa-tragedi-kanjuruhan-bertambah-menjadi-133-orang?page=all

Sucipto, A. (2022, July 7). Kritik Robert soal draft jadwal pertandingan liga 1 2022/2023 yang rugikan persib, ini jawaban PSSI. Tribun-bali.com. https://bali.tribunnews.com/2022/07/07/kritik-robert-soal-draft-jadwal-pertandingan-liga-1-20222023-yang-rugikan-persib-ini-jawaban-pssi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun