BismillahirrahmanirrahimÂ
 Surat At-Tin adalah surah ke-95 dalam Al-Quran. Surah ini terdiri atas 8 ayat. Kata at-Tin, yg berarti 'Buah Tin', surah ini turun di Makkah sebelum Nabi berhijrah ke Madinah. Surat At-Tin memiliki makna yang dalam dan mengandung pesan-pesan penting. Beberapa makna dari Surat At-Tin adalah:
1. Keciptaan manusia: Surat ini mengingatkan manusia tentang kehormatan dan martabat mereka sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
2. Keunggulan amal saleh: Surah ini menekankan pentingnya amal saleh (perbuatan baik) dalam kehidupan manusia. Amal saleh adalah kunci untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai keselamatan.
3. Peringatan terhadap kerugian: Surat ini juga mencela manusia yang ingkar dan melakukan perbuatan buruk. Ini adalah peringatan terhadap konsekuensi yang akan dihadapi oleh orang-orang yang berpaling dari ajaran Allah.
4. Pentingnya beriman dan beramal: Surat At-Tin merangkum pesan-pesan agama tentang keimanan kepada Allah dan pentingnya beramal saleh sebagai bentuk penghormatan kepada-Nya.
Surat At-Tin mengajarkan kita untuk merenungkan makna-makna ini dalam kehidupan sehari-hari kita dan mengarahkan kita untuk hidup dengan keimanan dan beramal saleh.
Asbabun nuzul (sebab turunya) surat At Tin adalah suatu saat terdapat salah satu sahabat Nabi yg bertanya tentang bagaimana amalan seorang hamba jika hamba tersebut mengalami pikun atau kondisi saat berkurangnya daya ingat seseorang (menjadi pikun).
Setelah pertanyaan tersebut datang kepada Nabi Muhammad Saw, akhirnya Allah menurunkan surat At-Tin:Â
1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun
2. demi gunung Sinai,
3. dan demi negeri (Mekah) yg aman ini.
4. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yg sebaik-baiknya,
 5 Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yg serendah rendahnya.
6. kecuali orang yg beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yg tidak ada putus-putusnya.
7. Maka apa yg menyebabkan (mereka) mendustakanmu (tentang) hari pembalasan setelah (adanya keterangan) itu?
8. Bukankah Allah hakim yg paling adil ?
Kandungan surat ini menegaskan kekuasaan Allah menciptakan manusia sebagai ciptaan-Nya paling sempurna (dlam bentuk paling baik). Allah juga bersumpah dalam surat ini dengan nama buah yg diberkahi (buah Tin & Zaitun). Kemudian mengabarkan pahala tak putus bagi orang beriman yg senantiasa mengerjakan amal saleh.
Ibnu Abbas menceritakan, bahwa mereka yg di-isyaratkan oleh ayat ini adalah segolongan yg di-tuakan umurnya hingga tua sekali pada zamam Rasulullah.
Karena itu, ditanyakanlah perihal mereka sewaktu mereka mereka sudah pikun, maka Allah menurunkan firmanNya yg menjelaskan "tentang pemaafan bagi mereka, lalu dinyatakan-Nya, bahwa bagi mereka pahala dari amal baik yg dahulu mereka lakukan sebelum mereka pikun".
(Hr at Thabari).
 :
 Â
Dari Abu Hurairah yg mendengar Rasulullah bersabda :
"Siapa yg membaca surah wat tini waz zaitun, dan sampai ayat alaisallahu bi ahkamil hakimin, bacalah "bala wa ana 'ala dzalika minas syahidin" .
(Hr at Tirmidzi, Abu Daud).
Dari keterangan dalam hadis tersebut bahwa ketika kita sampai pada akhir surah at-Tin itu di-sunahkan membaca kalimat berikut, baik dalam keadaan shalat ataupun di luar shalat.
Â
Bala wa ana 'ala dzalika minas syahidin
"Iya, benar. Saya menyaksikan bahwa Engkau (Allah) itu Zat yg paling bijaksana".
(Tafsir Jalalain).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI