Bukittinggi, Dalam suasana yang penuh kehangatan dan semangat kolaborasi, pertemuan bersejarah antara Universiti Sultan Zainal Abidin (UNISZA) Malaysia dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh M Djamil Djambek Bukittinggi berhasil mewujudkan kesepakatan kerja sama strategis. Momentum ini menandai babak baru dalam relasi pendidikan tinggi Islam lintas negara yang diharapkan membawa manfaat besar bagi kedua institusi. Senin, 21/04/2025.
Sambutan hangat diberikan langsung oleh jajaran pimpinan UIN Syekh M Djamil Djambek Bukittinggi. Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr. Afrinaldi beserta Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Dr. Edi Rosman hadir memimpin penerimaan delegasi. Turut mendampingi adalah Direktur Pascasarjana Dr. Nunu Abdurrahman, Pengurus Bidang Kerja Sama Internasional Dr. Irwandi, Kepala Bagian Protokol Zulfikar, dan Kepala Bagian Humas Hadi.
Pertemuan yang dipandu oleh Dr. Irwandi sebagai moderator berlangsung dalam atmosfer penuh antusiasme. Dalam sambutannya, Dr. Edi Rosman menegaskan kesiapan dan kegembiraan UIN Bukittinggi menyambut tamu kehormatan dari UNISZA yang dipimpin oleh Prof. Madya Wan Moh. Yusuf. "Kami menyambut baik kunjungan ini dan siap membangun jembatan kerja sama yang kokoh dengan UNISZA, serta akan Langsung dipanggil sebagai pembentang seminar internasional fakultas syari'ah dibulan juni mendatang" ungkapnya dengan penuh keyakinan.
Selanjutnya, Dr. Afrinaldi sebagai Wakil Rektor I memberikan pemaparan komprehensif mengenai kondisi terkini UIN Bukittinggi. Dalam paparannya yang menyeluruh dan informatif, ia menyampaikan berbagai capaian institusi sekaligus menggarisbawahi keinginan kuat untuk menjalin kerja sama internasional di bidang akademik dengan UNISZA. Presentasi yang disampaikan dengan penuh semangat ini menegaskan komitmen UIN Bukittinggi dalam mengembangkan jaringan pendidikan Islam regional.
Dr. Nunu Burhanudin sebagai Direktur Pascasarjana kemudian mengambil kesempatan untuk menyatakan dukungan penuhnya terhadap inisiatif kolaborasi ini. Beliau secara khusus mengungkapkan harapan agar kerja sama ini dapat membuka peluang bagi mahasiswa UNISZA untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana mereka di UIN Bukittinggi. "Kami siap menyediakan lingkungan akademik yang kondusif bagi para mahasiswa dari Malaysia untuk menimba ilmu di sini," tegasnya dengan antusias.
Puncak dari pertemuan produktif ini adalah kesepakatan untuk segera mewujudkan Memorandum of Understanding (MoU) antara UNISZA dan UIN Syekh M Djamil Djambek Bukittinggi. Penandatanganan kesepakatan kerja sama ini akan menjadi landasan formal bagi berbagai program kolaborasi di masa mendatang, mulai dari pertukaran mahasiswa, penelitian bersama, hingga pengembangan kurikulum.
Kehadiran wakil dekan dari Fakultas Syariah dan Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUAD) dalam pertemuan ini semakin menegaskan komitmen lintas fakultas untuk mendukung kerja sama internasional yang sedang dirintis. Partisipasi aktif dari berbagai elemen kampus menunjukkan dukungan institusional yang kuat terhadap visi global UIN Bukittinggi.
Muhammad Yunus dari UIN Imam Bonjol Padang yang hadir sebagai penghubung kedua universitas memberikan kontribusi berharga dalam memfasilitasi pertemuan ini. Perannya sebagai jembatan komunikasi antara dua institusi dari negara berbeda menjadi kunci penting dalam memastikan suksesnya dialog awal yang sangat menjanjikan ini.
Kerja sama antara UNISZA dan UIN Syekh M Djamil Djambek Bukittinggi merepresentasikan semangat persaudaraan Islam yang melampaui batas-batas geografis. Melalui kolaborasi ini, kedua institusi berkomitmen untuk saling memperkuat kapasitas akademik, membuka pintu pertukaran pemikiran, dan bersama-sama mengembangkan khazanah keilmuan Islam di kawasan Asia Tenggara.
Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi kedua institusi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pengembangan pendidikan tinggi Islam secara lebih luas. Dengan memadukan kekuatan UNISZA sebagai salah satu universitas Islam terkemuka di Malaysia dan UIN Syekh M Djamil Djambek yang terus berkembang di Indonesia, kolaborasi ini berpotensi melahirkan inovasi pendidikan yang responsif terhadap tantangan global.