Sekitar 70 sampai 80 buah-buahan lokal dan langka yang dipamerkan. selaian memberikan edukasi terhadap buahan-buahan lokal kepada masyarakat juga meningkatakan ekonomi warga setempat.
Pengunjung yang berdatangan sangat ramai, bukanya hanya masyarakat lokal melainkan juga ada turis dari luar negeri seperti Jepang, Prancis dan Australia.
Sayangnya di tahun 2021 belum ada info terkait festival buah ini dilaksanakan, mungkin karena virus covid 19 masih berada ditengah-tengah kita, semoga pandemi ini cepat berkahir dan festival buah marajai 2021 dilaksanakan.
5. Â Aruh Adat Baharin
Berbeda dengan destinasi wisata yang lainnya , Aruh Adat Baharin merupakan sebuah acara sakral dalam rangka menyambut hasil panen atau syukuran . kegiatan ini merupakan perwujudan rasa stukur masyarakat Dayak atas rezeki, kesehatan dan kesejahteraan yang didapatkan.
Aruh adat baharin rupanya sudah dilaksanakan turun temurun , karena masyarakat Dayak sangat menghargai adat istiadat yang di turunkan oleh leluluhur. Tradisi sudah melekat kuat dan mandarah daging.
Prosesi ini dilaksanakan diatas sebuah balai atau panggung  yang dibangun sekitar 10 x 10 meter. Yang terbuat dari bambu (paring) dan kayu lainnya.
Terdapat bebagai macam sesajen seperti pilanduk, beras ketan hitam, beras ketan putih, beras ketan merah, pisang, telur, sarung(tapih),kelapa, kapas, bambu-bambu kecil, kain kuning,dll
Jika kamu suka makan , upacara adat ini wajib kamu kunjungi karena ada penyembelihan hewan seperti Hadangan(kerbau) , Ayam dan kambing, juga ada  kue lemang yang jumlahnya cukup banyak.
Ketika ritual berlangsung akan dibacakan mantra(bacaan), tarian-tarian yang diiringi dengan alunan musik gamelan dan gong sehingga acara semakin terasa sakral.
Aruh Adat Baharin ini pun juga telah ditetapkan sebagai warisan wisata budaya sejak tahun 2008. Tapi sayangnya kamu tidak dapat menjumpai setiap hari melainkan satu tahun sekali, dilaksanan setelah panen padi yaitu di bulan oktober.