Mohon tunggu...
muhammad ilham
muhammad ilham Mohon Tunggu... Seniman - mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UKM Kecil hingga Sampai Berkembang!

3 Mei 2024   11:42 Diperbarui: 3 Mei 2024   12:09 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sendiri selaku mahasiswa yang diberi tugas oleh bapak dosen Novan Andrianto, S.I.KOM., M.I.KOM 

Usaha kue kering menjadi salah satu yang eksis dan menjamur di setiap bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri. Geliat bisnis begitu santer terlihat dibanyak usaha rumahan atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di banyak wilayah, Ada banyak usaha kue kering di Kota Tepian ini dan semakin lama semakin berkembang. Salah satu diantaranya yang cukup eksis adalah usaha kue kering.mengembangkan usaha kue kering yang Diakuinya, usaha ini mampu bertahan dari awal berdiri hingga sekarang dengan sepak terjang yang bisa dikatakan tidak mudah.  Ibu usaha ukm ini merasakan rezeki yang luar biasa saat mejelang lebaran. Identik dengan kue kering.  Ibu ini membuka pemesanan bahkan sejak jauh hari sebelum Ramadan. Hal tersebut untuk melihat antusiasme pelanggan dan menyediakan bahan baku agar tetap aman tidak kehabisan. 

Dirinya menyebut beberapa hari sebelum Lebaran, pekerjaan memproduksi kue kering itu memakan waktu yang cukup panjang dari subuh hingga tengah malam. Untuk menyelesaikan pesanan yang banyak, dia mempekerjakan beberapa asisten untuk membantunya. Karena pesanan kue kering hingga ribuan toples membutuhkan tenaga yang tidak sedikit.

"Antusiasme pelanggan untuk kue kering Alhamdulillah besar banget ya. Tahun ini juga harus mengerjakan 1400 toples. Diluar itu saya juga menjual makanan frozen yang bisa diolah kapan saja. Berkah luar biasa," katanya dengan sumringah. lonjakan permintaan tersebut tidak terlepas dari mulai meningkatnya optimisme masyarakat tahun ini. Pasar sudah mulai semangat untuk menyongsong pemulihan ekonomi. Adapun beberapa jenis kue kering yang diproduksi yakni nastar, kestengel, putri salju, lidah kucing, coklat mente, semprit, rambutan dan cokelat stik. Adapun dengan harga yakni bisa mencapai 58.000. Ibu ini mengatakan meski persaingan bisnis kue kering cukup tinggi, pesanan tetap semakin mengalir. Kualitas yang terus dipertahankan dengan bahan baku premium namun dibandrol harga yang terjangkau, menjadikan pelanggan selalu puas dengan penawaran rasa dan harga. 

Meski telah sukses dalam usaha, wanita cantik ini tidak lupa memberikan pesan kepada pengusaha lain agar selalu semangat dalam mengembangkan bisnis. Usaha yang dirintis tidak bisa langsung berharap omzet yang tinggi, tetap tekun dan menikmati jatuh bangun prosesnya dengan terus berinovasi dalam mengembangkan usahanya.

"Sukanya ya dengan hasil yang sekarang ini dikenal orang, pesanan banyak. Tapi ya dukanya harus pelan-pelan merintis jatuh bangun dari awal. Tetap semangat untuk yang baru mencoba usaha, jangan menyerah," pesannya dengan semangat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun