Mohon tunggu...
Muh. Jamil
Muh. Jamil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ketua Pengurus BMT Insan Mandiri

Aku Belajar Maka Aku ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Sungguh Mencintaimu

7 Juni 2019   23:11 Diperbarui: 8 Juni 2019   11:11 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bonobology.com

Aku tidak bisa melupakan wajahmu yang menjadi bagian dari hidupku selama ini, melihat kebaikan kakak yang begitu sempurna membuat cintaku tidak terbendung. 

Kehidupan saya serasa tak sempurna  jika tak melihat wajah kakak dalam kehidupanku walau sehari saja. cinta yang begitu tidak terbendung  memaksakan  untuk mengatakan aku mencintaimu kak. Namun saat itu aku tak sampaikan tapi dengan memperlihatkan bahwa aku sedang mencintaimu melalui gerakan dan wajahku. Tapi seolah engkau tak menggubrisnya.

Cinta ini begitu dalam kepadamu, tapi saya heran kenapa kakak tidak memperlihatkan isyarat bahwa engkau mencintaiku juga. Tetapi tak mengapa, aku akan berterus terang kepadamu bahwa aku begitu mencintaimu pada waktu yang tepat saat nanti. 

Tibalah waktunya, saat sebuah forum telah selesai dilaksanakan. Aku mendekati kakak dengan perasaan deg-deg, perasaan takut, perasaan was-was yang menghantui hati ini. Tapi aku harus beranikan diri padamu agar aku dapat kepastian bahwa  engkau mencintaiku apa tidak. 

Saat aku telah menyampaikannya kepadamu, aku berharap aku mendapat respon yang baik untuk menjawab perasaan semua ini, sungguh mengecewakan. Engkau hanya tersenyum tanpa memberikan jawaban yang pasti apakah engkau mencintaiku atau justru tidak mencintaiku. 

Akhirnya aku pun mengambil kesimpulan bahwa dibalik kegagahanmu, dan cintaku yang begitu mendalam kepadamu, hanyalah harapan kosong yang tak bisa  bisa diharapkan. Maka mulai hari ini, aku akan menjauh dari harapanku yang begitu mendalam kepadamu, aku akan membuka hatiku kepada orang lain yang ingin mencintaiku. Karena tak  ada satupun isyarat bahwa engkau mencintaiku. 

Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, Pekan demi pekan, bulan demi bulan berubah tahun demi tahun. Perlahan tapi pasti aku akan melupakan dirimu kak. Aku akan mencari hidup baruku. 

Sampai suatu saat, ada seorang pemuda yang meminangku untuk menjadikan aku sebagai istri. Secara otomatis akan aku terima, karena selama ini aku mendamba cintamu tapi kau tidak menghiraukan betapa besarnya cintaku kepadamu. Hati ini selalu mengingatmu, tapi hanya perasaan  terluka dan kecewa yang selalu hadir bersama namamu. Saya akan bersama dengan orang lain. Karena saya percaya bahwa yang terbaik adalah yang Tuhan kirimkan kepadaku sebagai jodoh. 

Kini aku akan menjalani hidup dengan seorang pria yang mencintaiku dengan tulus, tidak seperti dirimu yang selalu mengecewakan aku karena aku terlalu mencintaimu. 

Setelah pernikahanku dengan orang yang mencintaiku dengan tulus,  aku kembali terganggu dengan berita tentangmu kak yang tiba-tiba sakit mendengar berita pernikahanku dengan orang yang tulus mencintaiku. 

Aku tak tahu harus berbuat apa, aku dengar kamu depresi karena aku menikah dengan orang lain yang selama ini aku telah memendam perasaan kepadamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun